Wednesday, December 7, 2022

Tanggap Bencana, Polres Jember Lakukan Mitigasi Banjir Rob

 



Jember, rakyatindonesia.id (07/12/2022) -  Cuaca ekstrim yang terjadi dilaut selatan dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan banjir rob dan menerjang sejumlah warung milik warga yang ada di Pantai Cemara Dusun Getem Desa Mojomukyo Puger.

Bahkan sejumlah barang milik warga juga porak poranda akibat terjangan ombak dari laut selatan.


Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo SIK SH menerangkan sejauh ini belum ada korban jiwa akibat bencana banjir rob.

Namun untuk mengantisipasi, pihak Polres Jember jajaran Polda Jatim ini menghimbau kepada warga maupun pengunjung untuk menjauhi bibir pantai.


" Selain itu kami juga memberikan tambahan Personil dari Sat Samapta untuk membantu warga yang terdampak Air Rob dan juga untuk melakukan himbauan di sepanjang pantai selatan, " kata AKBP Hery. 


Kapolres Jember Polda Jatim ini juga telah memerintahkan Satpolairud untuk bersama - sama BPBD  dan juga pemerintah desa Mojomulyo membantu warga untuk mengevakuasi barang barangnya ke tempat lebih aman.


Sementara itu Kasat Polairud Polres Jember AKP. M. Na'i yang memimpin langsung kegiatan ini juga memberikan himbauan kepada warga sekitar dan juga pengunjung Pantai Cemara untuk menjauhi bibir pantai.



Mengingat ombak tinggi di pantai selatan belum diketahui akan berlangsung sampai kapan, dan datangnya ombak tinggi yang tiba - tiba dan sulit diprediksi yang bisa membahayakan pengunjung pantai.


"Kami bersama dengan BPBD kabupaten dan pemerintah desa setempat hari ini mengevakuasi barang barang milik warga yang ada di warung di pantai cemara, evakuasi ini dilakukan agar warga tidak mengalami kerugian lebih besar akibat terjangan ombak, " ujar AKP. M. Na'i (Senin 5/12/2022) 

Ia juga menghimbau kepada warga untuk mewaspadai ombak yang datang tiba tiba dan sebisa mungkin menjauhi bibir pantai sampai cuaca kembali normal.  (red.Df)

Saturday, November 19, 2022

Antisipasi Arus Balik Pasca KTT G20, Personel Gabungan Polresta Banyuwangi Perpanjang Pengamanan di Pelabuhan Ketapang


Banyuwangi, rakyatindonesia.com - Meski Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali sudah tuntas, pengamanan di pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang masih terus berjalan. Polresta Banyuwangi justru memperpanjang pengamanan hingga Minggu (20/11).

Seluruh personel gabungan tetap disiagakan untuk mengantisipasi arus balik dari pihak-pihak yang terlibat KTT G20. Selain lewat udara, kru KTT G20 ada yang melalui jalur laut dengan naik kapal penyeberangan rute Gilimanuk–Ketapang.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Deddy Foury Millewa melalui Kabag Ops Kompol Agung Setia Budi mengatakan, pengamanan dalam rangka KTT G20 diperpanjang hingga tanggal 20 November 2022. Seharusnya, pengamanan berakhir Kamis kemarin (17/11) pukul 23.59. ”Perpanjangan pengamanan sesuai surat telegram rahasia (TR) dari Polda Jatim,” tegasnya.


Agung menjelaskan, perpanjangan pengamanan bertujuan untuk mengantisipasi keamanan arus balik dari Bali sesudah KTT G20. Banyuwangi merupakan pintu keluar utama dari Bali ke Jawa atau sebaliknya. ”Pasca-KTT G20, ada yang pulangnya lewat darat dan laut. Kami tetap memastikan keamanan dan kelancaran hingga nantinya kegiatan pengamanan benar-benar tuntas,” tegasnya.

Jumlah personel Polresta Banyuwangi yang diterjunkan masih tetap sama dengan sebelumnya, yaitu 359 orang. ”Selama pengamanan, kami juga  dibantu Polda Jatim. Jika nantinya personel Polda ditarik, tidak masalah. Yang pasti personel kita tetap siaga,” kata Agung.

Sasaran pengamanan juga masih sama seperti sebelumnya. Semua kendaraan yang masuk Pelabuhan ASDP Ketapang diperiksa secara ketat. 

”Kami periksa kelengkapannya, mulai KTP, SIM, STNK, dan lainnya di pintu masuk orang dan barang di ASDP Ketapang. Termasuk pengendara motor, mobil, dan sopir truk. Tujuannya untuk memastikan tidak ada barang berbahaya dan terlarang yang dibawa,” tegasnya.  (hum.dl)

Polrestabes Surabaya Inisiasi Ikrar Pendekar Wani Jogo Suroboyo bersama 35 Perguruan Pencak Silat


 

Surabaya, rakyatindonesia.com - Polrestabes Surabaya menggandeng 35 pimpinan perguruan pencak silat di Surabaya menggelar forum grup diskusi bertema Pendekar Wani Jogo Suroboyo.

Kegiatan yang digelar dalam upaya menjaga kondusifitas dan meminimalisir gesekan antar perguruan silat di kota Surabaya ini berlangsung di gedung Bharadaksa, Mapolrestabes Surabaya, Jum'at (18/11/2022).

Dalam pantauan di lokasi, kegiatan tersebut di hadiri langsung Kapolrestabes Surabaya Kombes Yusep Gunawan, Ketua IPSI Surabaya Bambang Haryo dan Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah. 

Dalam kesempatan itu, Yusep menyebutkan akan membuat program yang bisa membuat para pesilat bisa terus berprestasi disetiap ajang silat. Yusep menegaskan, setiap perguruan silat di Kota Surabaya akan bergantian mendapatkan fasilitas latihan di Mapolrestabes Surabaya. 

"Kami akan bekerjasama dengan KONI untuk tidak berhenti untuk menggelar turnamen. Sehingga dapat di salurkan pada level yang sportif dalam satu pertandingan," ujar Yusep. 

Selain itu, tambahnya. Guna meminimalisir adanya gesekan antar perguruan silat dan menghindari penyusupan oleh oknum lain. Pihak kepolisian mengimbau agar kegiatan silat tidak digelar  pada akhir pekan dan selesai kegiatan tidak ada konvoi.

"Kami sudah sampaikan, kepada perguruan silat, maupun IPSI, KONI, itu akan terus melakukan peningkatan, buktinya hari ini bukan pertemuan sembarangan. Bahkan pesan kepada masyarakat pendekar di Surabaya untuk tidak melakukan kegiatan, khususnya Weekend atau hari libur. Dengan pertimbangan menghargai dinamika masyarakat. Takutnya akan di tunggangi oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga dapat menimbulkan keresahan masyarakat," tandas Yusep.

Menjaga kondusifitas dan meminimalisir gesekan antar perguruan silat di Kota Surabaya, pihak kepolisian dan 35 pimpinan organisasi pencak silat di Surabaya juga  menggelar ikrar Pendekar Wani Jogosuroboyo.

Dalam ikrak itu, puluhan organisasi pencak silat berkomitmen saling menjaga keamanan Kota Surabaya.

"Melaksanakan ikrar bersama, untuk menjaga kebersamaan, menjaga keamaman,  menjaga marwah dari pada seorang pendekar bela diri Kota Surabaya," ungkap Mantan Direskrimsus Polda Jatim itu.

Yusep ada empat hal di dalam ikrar yang di ucapakan oleh pimpinan dan perwakilan Perguruan Silat di Kota Surabaya, dilakukan dengan tulus dan ikhlas.

Menurutnya para pedekar silat di Kota Surabaya mempunyai niat baik untuk berkiprah dalam ajang prestasi dan menjaga serta mengamankan Kota Surabaya. 

"Dan saya Kapolrestabes Surabaya, Ahmad Yusep Gunawan, Insya Allah atas kesempatan dan kepercayaan masyarakat, khususnya Ketua IPSI dan teman-teman perguruan silat yang anggotanya 5500 akan menunjuk saya sebagai Ketua Pembina," tandasnya. 

Berikut Ikrar Pendekar Wani Jogosuroboyo

1. Setia kepada Pancasila, undangan-undang dasar negara republik Indonesia 1945, Bhineka tunggal Ika dan negara republik Indonesia.

2. Menjunjung tinggi persaudaraan dan persahabatan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat kota Surabaya dengan mentaati peraturan serta tidak melakukan pelanggaran hukum.

3. Membentuk pribadi yang unggul, sehat jasmani dan rohani serta berbudi pekerti luhur sebagai ajang prestasi.

4. Mendukung upaya pembangunan untuk melestarikan kearifan luhur budaya bangsa dan mewujudkan semangat bela negara. (hum.dl)

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved