Sabtu, 28 Oktober 2023

Muncul Kala Pipi Tangga di Candi Watu Genuk Boyolali, Ini Penampakannya

 Muncul Kala Pipi Tangga di Candi Watu Genuk Boyolali, Ini Penampakannya

 

Boyolali, rakyatindonesia.com – Ekskavasi situs candi Watu Genuk, di Boyolali memunculkan beragam temuan. Dua minggu berlangsung, pengupasan tanah itu telah menampakkan banyak batuan candi, bahkan di antaranya cukup langka.

Dari pantauan detikJateng Kamis (26/10/2023) siang, satu alat berat masih melakukan pengupasan tanah di sisi utara kompleks candi. Sementara sejumlah pekerja melakukan penggalian secara manual di sebelah barat candi utama.

Komunitas pegiat sejarah dari Boyolali Heritage Society (BHS), Kusworo Rahadyan, mengatakan dalam dua minggu ekskavasi di situs Candi Watu Genuk telah banyak batuan candi yang ditemukan. Antara lain lingga yoni, kemuncak, lingga patok hingga antefik atau bagian panel candi yang ada ornamen.

"Temuannya antara lain lingga patok, kemudian antefik, bagian daripada panel yang ada ornamennya. Yang terbaru, kebetulan kita ingin mengelupas tanah di bagian dari candi induk, itu muncul anak tangga," jelas Kusworo, ditemui di lokasi situs Candi Watu Genuk, Kragilan, Mojosongo, Boyolali, Kamis (26/10/2023).

Susunan anak tangga ditemukan di bagian barat candi induk. Susunan anak tangga tersebut diyakini sebagai pintu masuk ke candi induk. Di lokasi tersebut juga ditemukan kala pipi tangga, yaitu ornamen untuk hiasan di pipi tangga di kanan dan kiri.

"(Kala pipi tangga) Baru ketemu satu," imbuh dia.

Kala pipi tangga ini berbentuk persegi empat dan terdapat pahatan. Pahatan itu berbentuk hidung, kemudian mulut dengan gigi dan lidah menjulur keluar.

Lebih lanjut, lingga patok yang ditemukan di candi Watu Genuk ini dinilai unik dan cukup langka. Lingga patok yang menjadi batas wilayah candi Watu Genuk ini berbeda dengan lingga patok pada umumnya yang ditemukan di candi-candi lainnya.

Biasanya, lingga patok hanya berupa lingga dan menjadi satu dengan batu berbentuk kotak. Tidak terpisah. Batunya pun tipis dan tak berbentuk yoni.

Namun yang ditemukan di candi Watu Genuk ini, lingga patok komplit dengan yoni namun tanpa cerat. Lingga dan yoni itu pun terpisah sehingga bisa dilepas.

"Lingga patok yang ditemukan baru satu," imbuh dia.

Ekskavasi candi Watu Genuk kali ini merupakan tahap ke empat yang dilakukan sejak tahun 2016 lalu. Dalam pelaksanaannya, Disdikbud bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X Jateng-DIY.

Targetnya bebatuan candi yang diperkirakan dari abad IX-X, yang tertimbun tanah bisa terangkat semua ke atas. Kemudian akan dilakukan penelitian atau kajian. Apakah batuan candi yang berserakan itu bisa dilaksanakan restorasi. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved