Selasa, 28 November 2023

Kematian Anak Berkebutuhan Khusus yang Masih Menyisakan Misteri

 Kematian Anak Berkebutuhan Khusus yang Masih Menyisakan Misteri

 

Tasikmalaya, rakyatindonesia.com – Awal Oktober lalu, tepatnya Kamis (12/10/2023), seorang anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia.


Kematian sang anak yang masih berusia 10 tahun itu, ternyata menimbulkan rasa curiga. Hilangnya nyawa anak tersebut dianggap tidak wajar.

Desas-desus dugaan membuat Kepolisian Resort Tasikmalaya mendalami kasus pada akhir Oktober lalu. Jasad yang sudah dimakamkan di Kampung Bantarsuling, Desa Sukaasih itu kemudian diautopsi.

Saat itu, autopsi dilakukan oleh tim dokter forensik dari RSUD dr Slamet Garut, dengan disaksikan Kepolisian Resort Tasikmalaya dan pihak Desa Sukaasih. Hingga akhirnya sekitar satu bulan kemudian, Senin (27/11/2023), hasilnya pun terkuak.

Dari autopsi tersebut, ditemukan luka tak wajar pada tubuh mendiang anak berkebutuhan khusus itu. Temuan ini seolah membenarkan adanya kecurigaan yang beredar.

"Jadi hasil autopsi dari dokter forensik ada temuan luka tidak wajar di tubuh almarhum. Ada di beberapa bagian tubuh, parah ada luka semacam bekas tusukkan di perut," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Iptu Ridwan Budiarta, Senin (27/11/2023).

Kini, polisi pun melakukan penyelidikan lebih lanjut dari hasil autopsi yang dikantongi. Kata Ridwan, polisi telah memeriksa beberapa orang saksi termasuk orang tua kandung sang anak.

Sebab, diketahui korban meninggal saat diurus orang tua kandungnya. Sebelumnya, anak tersebut diurus oleh orang tua angkat selama 10 tahun terakhir.

"Kita turut periksa orang tua kandungnya. Almarhum sempat tinggal dengan orang tua kandung sebelum wafat," kata Ridwan.

Kasus ini juga baru mencuat setelah orang tua angkat anak tersebut, Samsul Munajat angkat bicara soal kecurigaan kematian anak angkatnya. Menurut keterangan Samsul, bocah itu diadopsi sejak berusia 7 bulan sampai berumur 10 tahun.

"Anak ini saya rawat 10 tahun lebih dan setelah diserahkan kurang lebih 8 bulan. Jadi anak ini kaku sebelah yang bagian kanan, sedangkan yang bagian kiri aktif. Cuma dia ini tidak bisa jalan, kalau dipapah bisa," kata Samsul Munajat, Senin (23/10/2023). (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved