Rabu, 22 November 2023

Menengok 'Kampung Mati' Rawacina yang Jadi Saksi Bisu Gempa Cianjur

Menengok 'Kampung Mati' Rawacina yang Jadi Saksi Bisu Gempa Cianjur

 

Cianjur, rakyatindonesia.com – Setahun berlalu gempa dahsyat mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kampung Rawacina yang kini ditinggalkan masyarakatnya usai direlokasi menjadi saksi bisu kengerian bencana yang menewaskan ratusan orang tersebut.

Seperti yang diketahui, gempa Cianjur yang dipicu aktivitas Sesar Cugenang pada tahun lalu berpusat di 6.84 LS-107.05 BT dengan kedalaman pusat gempa 10 kilometer.

Gempa ini terasa hingga berbagai daerah di Jawa Barat dan Jakarta dan menyebabkan sampai di belasan kecamatan di Cianjur.

Bahkan gempa itu juga menyebabkan sebanyak 602 orang tewas, dengan 30 korban di antaranya ada di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.

Rawacina juga menjadi salah satu daerah paling terdampak. Karena Rawacina merupakan bagian episenter gempa Sesar Cugenang.

Tidak hanya rumah yang ambruk ataupun rusak akibat diguncang gempa. Lahan pertanian pun longsor dan bergeser. Bahkan saat longsor, lahan tersebut tampak seperti ombak lautan yang hendak menyapu pantai.

Kepala Desa Nagrak Hendi Saepul Maladi, mengatakan Kampung Rawacina memang menjadi saksi bisu kengerian gempa bumi Cianjur 2022 lalu. Sebab 30 korban tewas tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak.

"Ada anak-anak juga yang ikut jadi korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan," kata dia, Selasa (21/11/2023).

Hendi menyebut Kampung Rawacina kini menjadi 'kampung mati', sebab 183 keluarga di kampung tersebut direlokasi ke Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.

Pantauan di kampung Rawacina kini hanya menyisakan cerita jika kampung tersebut dulunya dipadati penghuni. Namun kini yang tersisa hanya puting dan bangunan rumah tanpa penghuni.

"Iya sekarang jadi kampung mati. Warganya direlokasi karena masuk dalam zona merah. Yang tersisa di sana puing-puing bangunan yang rusak akibat gempa," kata dia.

ia berharap tidak ada lagi kejadian bencana serupa di Cianjur. "Kita sama-sama berdoa agar Cianjur dijauhkan dari bencana, apalagi yang menyebabkan korban jiwa," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan Rawacina akan dijadikan kawasan monumen gempa bumi. Sebab lokasi tersebut tidak boleh lagi dijadikan kawasan pemukiman.

"Nanti kita akan bangun monumen di sana. Tapi setelah penanganan gempa selesai, tidak sekarang-sekarang. Kita akan tata Rawacina," ungkapnya. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved