Jumat, 03 November 2023

Pengakuan Korban Arisan Bodong Mahasiswi Bandung

 Pengakuan Korban Arisan Bodong Mahasiswi Bandung

 


Bandung, rakyatindonesia.com – Ratusan orang merasa tertipu dan menjadi korban lelang arisan yang dilakukan JZF (20) dan MAF (20), pasangan suami istri yang sama-sama kuliah di Universitas Islam Bandung (Unisba). Korban sebanyak 120 orang dijanjikan keuntungan jika ikut arisan tersebut.


Salah satu korban berinisial RMI (20) yang juga merupakan rekan satu angkatan terduga pelaku mengungkapkan, tidak menyangka terduga pelaku telah menipu seratusan orang yang sebagian besar adalah mahasiswa dan teman sendiri.

"Awalnya itu tuh karena kenal juga jadi kita percaya makanya kita berani buat ikutan dan dia juga kan punya usaha sendiri, jadi kita tuh gak mikir bakal ketipu juga karena omset dari usaha yang dia kelola juga lumayan tinggi sebenarnya," kata RMI saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/11/2023).

"Jadi kita awalnya dari percaya gitu karena kenal orangnya, jadi kayak keluarga dia juga background-nya agamais, jadi nggak mungkin nipu, kita mikirnya gitu awalnya," imbuhnya.

RMI mengungkap, terduga pelaku mengajak orang lain untuk ikut program lelang arisan melalui unggahan di media sosial. Saat diajak yang bersangkutan, RMI menuturkan terduga pelaku berjanji tidak akan bertindak macam-macam.

"Dia mempromosikan di story gitu katanya hayu ikutan arisan terus dia bilang arisan ini aku nggak akan makan uangnya karena aku punya usaha sendiri. Terus dia juga menekankan kalau masalah uang sensitif dan aku nggak mungkin ngambil uang orang lain, dia ngomong kayak gitu," ungkapnya.

RMI awalnya ikut arisan tersebut dengan nominal Rp2 juta. Dia pun mendapat haknya sesuai yang dijanjikan terduga pelaku tepat waktu. Karena itulah, RMI kemudian kembali ikut dengan nominal yang lebih besar.

Menurutnya, terduga pelaku menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Karena itulah, dia menduga banyak orang yang akhirnya tergiur untuk ikut program arisan tersebut.

"Jadi dia nggak pake persentase gitu sih, langsung dinominal pastinya. Misalnya kalau Rp2 juta dapetnya Rp 2.250.000 lebihnya tuh. Jadi sudah dalam bentuk nominal. Jadi semakin gede nominal maka semakin lumayan juga (untungnya)," katanya.

RMI juga kenal dekat dengan terduga pelaku khususnya JZF. Menurutnya yang bersangkutan juga punya usaha sendiri yakni berjualan kerudung via online. Bahkan JZF beberapa kali membuka stand kerudung di kampus.

Atas kejadian itu, RMI mengungkapkan beberapa korban telah melapor ke pihak kepolisian. Sebab terduga pelaku mulai sulit dihubungi dan tidak lagi masuk kuliah.

"Mulai ngelaporin masing-masing, nggak digabung," pungkasnya.

Sebelumnya, Rektor Unisba Edi Setiadi menuturkan, terduga pelaku merupakan mahasiswa aktif yang kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan tahun 2021. Namun Edi mengatakan, sejak kasus dugaan penipuan itu muncul, yang bersangkutan tidak lagi masuk kuliah.

"Pertama bahwa terduga pelaku ini setelah di tracking di sistem informasi akademik kami betul itu adalah mahasiswa Unisba yang secara sistem aktif," kata Edi saat memberikan keterangan kepada awak media di Gedung Rektorat Unisba, Jumat (3/11/2023).

"Terduga pelaku sudah melakukan transaksi akademik perwalian mengambil mata kuliah sehingga tercatat mahasiswa FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis), sejak kasus bergulir yang bersangkutan kelihatan tidak kuliah lagi," lanjutnya. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved