Selasa, 12 Desember 2023

Pilu Bocah SD Dicekoki Miras-Diperkosa Sejumlah Pria, Ibu Syok lalu Tewas

 Pilu Bocah SD Dicekoki Miras-Diperkosa Sejumlah Pria, Ibu Syok lalu Tewas

 

Indramayu, rakyatindonesia.com - Nasib pilu dialami seorang bocah sekolah dasar (SD) bernisial CS yang dicekoki minuman keras (miras) lalu diperkosa sejumlah pria. Ibu korban yang mengetahui hal itu syok lalu meninggal dunia.
Kasus pemerkosaan itu terjadi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), Sabtu malam, 2 Desember lalu. Adapun yang memerkosa korban adalah sejumlah anak punk. Aksi bejat itu dilakukan di rumah salah satu pelaku.

"Mengawal bahwa ada kasus pemerkosaan untuk warga saya jadi saya mengawal untuk datang melapor ke Polres Indramayu," kata perangkat desa setempat yang mendampingi keluarga korban melapor ke polisi, Aswanto, Senin (11/12/2023).

Empat sampai 6 orang terduga pelaku yang diduga memerkosa korban diketahui masih berusia di bawah 20 tahun. Di rumah salah satu terduga pelaku itu, korban mengaku mendapat perlakuan mengerikan tersebut.

"Kronologinya anak di bawah umur 13 tahun dan awal kronologinya di kasih minuman dicekoki dulu baru dikerjain lebih dari 4 orang. Itu di rumah pelaku," ujarnya.

Memang, kata Aswan, korban yang kini masih melakukan proses pelaporan ke Unit Reskrim Polres Indramayu itu sudah mengenal para pelaku. Bahkan, dikabarkan mereka (terduga pelaku) merupakan anak punk yang ada di desa tersebut.

"Pelaku sekitar 5 sampai 6 orang, anak punk. Kebetulan kenal dengan korban. Pelaku sekitar di bawah 20 tahun. Itu tetangga desa," terangnya.

Aswanto menyebutkan awalnya orang tuanya melihat gelagat mencurigakan dari bocah SD tersebut. Sebab, korban sering terlihat melamun.

Ibu korban diketahui meninggal dunia satu hari setelah korban diperkosa oleh 4 orang pelaku. Ibu korban itu terkejut saat mendengar pengakuan dari anaknya. Apalagi korban merupakan satu-satunya anak perempuan dari 4 bersaudara.

"Itu syok mungkin kesakitan. Ibunya meninggal gara-gara mendengar kabar itu," jelasnya.

Di samping itu, korban juga menderita trauma mendalam. Korban yang duduk di bangku kelas 6 SD masih belum bisa berangkat sekolah.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskannya saat ini, pihak korban masih melakukan proses laporan.

"Iya benar," kata Fahri melalui pesan singkat.(red.L)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved