Minggu, 21 Januari 2024

Pembangunan Flyover Krian-Kedinding Dikebut Demi Rel Ganda Mojokerto-Sepanjang

 Pembangunan Flyover Krian-Kedinding Dikebut Demi Rel Ganda Mojokerto-Sepanjang

 

Surabaya, rakyatindonesia.com - Pembangunan Flyover Krian dan Kedinding di Sidoarjo, Jatim, dikebut. Pembangunan ini untuk menghilangkan perlintasan sebidang Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang.


Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang ini merupakan bagian dari pembangunan Jalur Ganda Selatan Jawa.

Per 14 Januari 2024, dilaporkan progres pembangunan Flyover Kedinding (pengganti JPL 79) sudah mencapai 93,5%, sementara Flyover Krian (pengganti JPL 64) sudah mencapai 96,4%.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menjelaskan untuk mendukung operasional Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang yang sudah rampung dan dioperasikan per 1 Desember 2023.


"DJKA selalu berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api, termasuk melalui pembangunan perlintasan tidak sebidang," kata Risal dalam keterangan tertulis, Minggu (21/1/2014).


Risal mengatakan pembangunan perlintasan tidak sebidang ini upaya yang dilakukan DJKA mengurangi perlintasan sebidang serta menekan angka kecelakaan melibatkan moda transportasi jalan dengan kereta api.


Pembangunan Flyover Krian, jelas dia, dimaksudkan memecah kepadatan pada Simpang Lima Krian saat jam sibuk di pagi dan sore hari.


"Dengan beroperasinya jalur ganda, maka frekuensi kereta api yang melintasi simpang ini akan semakin bertambah, sehingga kami merasa perlu untuk mengamankan perjalanan kereta api sekaligus memastikan keselamatan pengguna jalan melalui pembangunan flyover ini," urai Risal.


Sementara untuk Flyover Kedinding dibangun untuk meningkatkan keselamatan perjalanan KA. Sekaligus memberi akses yang lebih aman untuk menghubungkan Desa Tarik dan Desa Kedinding.


Dia menjelaskan sebelum dibangun flyover ini, terdapat jalan penghubung antar desa yang terletak di emplasemen Stasiun Kedinding. Sehingga berpotensi membahayakan perjalanan KA dan mengancam keselamatan warga yang beraktivitas di sekitar perlintasan ini.


Selain pembangunan perlintasan tidak sebidang, pekerjaan proyek jalur ganda ini mencakup peningkatan jalur dan bantalan rel (semula R42 menjadi R54), peningkatan fasilitas operasi (persinyalan, telekomunikasi, dan kelistrikan), serta revitalisasi bangunan stasiun, jembatan maupun bangunan penunjang lainnya.


"Secara umum, pembangunan Jalur Ganda Selatan Jawa, merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan keselamatan, kecepatan, dan keandalan layanan kereta api, sehingga kami terus berfokus untuk menyelesaikan proyek ini pada ruas-ruas jalur lainnya," pungkasnya. (red.w)



Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved