Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, tahun lalu perseroan sudah menyetor Rp 34 triliun ke kas negara. Rinciannya adalah dividen sebesar Rp 23 triliun dan Rp 10,8 triliun dari PPh Badan.
"Itu bisa dilihat di situ 2018 Rp 17,3 triliun, kemudian 2019 Rp 17,8 triliun, 2020 Rp 19,4 triliun, 2021 ini Rp 19,4 triliun, di 2022 Rp 26,2 triliun, dan di 2023 kemarin atas kinerja 2022 kita setor ke pemerintah Rp 34 triliun, terdiri dari Rp 23 triliun dividen dan Rp 10,8 triliun pajak," katanya alam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).
Sementara itu tahun 2024 BRI juga akan membagikan dividen sebesar Rp 48 triliun, dilakukan pada 28 Maret atau pekan depan. Ia menyebut permodalan perusahaan tergolong kuat sehingga tidak perlu menahan laba.
"Tingkat 80% labanya kita bagi dalam bentuk dividen, nilainya Rp 48 triliun dalam bentuk dividen. Dan kemudian berapa porsi pemerintah sesuai porsi saham yang dimiliki pemerintah. Maka kita nanti tanggal 28 Maret ini, sebentar lagi, minggu depan, kita akan bayar dividen Rp 48 triliun," sebutnya.
Dari jumlah tersebut negara akan menerima sekitar Rp 25 triliun. Sementara pemegang saham publik akan menerima sekitar Rp 22,39 triliun.
"Akan kita bayarkan kepada kas negara itu Rp 25,71 triliun," tutup Sunarso. (red.I)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram