Wednesday, December 18, 2024

Kinerja Ekspor-Impor Peti Kemas di Tanjung Priok Menurun, Perlambatan Ekonomi Global Jadi Penyebab

Kinerja Ekspor-Impor Peti Kemas di Tanjung Priok Menurun, Perlambatan Ekonomi Global Jadi Penyebab

 

Jakarta, rakyatindonesia.com – Aktivitas ekspor-impor peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan penurunan signifikan sepanjang 2024 dibandingkan dengan 2023. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, mengungkapkan bahwa penurunan ini tidak hanya terjadi secara lokal, tetapi juga pada skala nasional, dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global.

Pada 2024, jumlah peti kemas impor tercatat sebanyak 1.296.779 unit, turun dari 1.316.322 unit pada 2023. Sementara itu, jumlah peti kemas ekspor menurun drastis menjadi 765.143 unit, dibandingkan dengan 1.113.748 unit pada tahun sebelumnya.

"Walaupun tren peti kemas di 2024 sedikit mengalami penurunan dibandingkan 2023, hal ini sangat dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global yang juga berdampak pada negara-negara maju seperti China, Eropa, dan Amerika," ujar Askolani di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Selain penurunan kinerja ekspor-impor, Askolani mencatat kenaikan jumlah kasus pelanggaran kepabeanan. Pada 2024, terdapat 1.849 kasus, terdiri dari 1.744 kasus impor dan 105 kasus ekspor, naik signifikan dari 597 kasus pada 2023.

"Kami terus mengantisipasi upaya pemasukan barang-barang ilegal. Ini menjadi perhatian utama kami untuk memperkuat pengawasan, sekaligus meningkatkan pelayanan yang lebih cepat dan efisien," jelasnya.

Dampak Ekonomi Global dan Upaya Penanganan

Menurut Askolani, perlambatan ekonomi global menjadi penyebab utama turunnya aktivitas ekspor dan impor. Kondisi ini memengaruhi banyak negara, termasuk mitra dagang utama Indonesia seperti China, Eropa, dan Amerika Serikat, yang mengalami penurunan aktivitas perdagangan.

Namun, pemerintah tetap optimis terhadap pertumbuhan sektor logistik di masa depan. Peluncuran 10 alat pemindai baru di Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor logistik di Indonesia.

"Dengan adanya alat pemindai ini, kami berharap efisiensi pelayanan di pelabuhan semakin meningkat. Target kami, kinerja ekspor-impor akan kembali tumbuh di 2025," tambah Askolani.

Dirinya juga menegaskan pentingnya dukungan terhadap pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan global yang kompleks. "Kami optimis, ini adalah tantangan yang bisa kita atasi bersama untuk mendukung perekonomian nasional ke depan," tutupnya. (Red. B)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved