Saturday, December 7, 2024

Warga Desa Terendam Banjir, Butuh Bantuan Logistik Mendesak

Pasuruan, rakyatindonesia.com - Banjir yang melanda 19 desa di Kabupaten Pasuruan sejak Jumat (6/12/2024) sore masih belum surut hingga Sabtu siang (7/12/2024). Warga di sejumlah desa mengeluhkan minimnya bantuan logistik, seperti makanan dan air bersih, sehingga harus bertahan dengan segala keterbatasan.

Di Desa Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, warga Dusun Gapuk menghadapi situasi sulit karena tidak ada bantuan nasi bungkus maupun air mineral yang diterima hingga pukul 09.00 WIB. Kondisi ini memaksa warga tetap bertahan meski dapur rumah mereka tak dapat digunakan akibat terendam air.

"Kami belum dapat bantuan makanan sama sekali," kata Rofiudin (45), warga setempat.

Keluhan serupa juga disampaikan Mahali (74), yang terpaksa mengandalkan roti goreng yang masih tersisa di rumahnya untuk bertahan. "Belum ada bantuan, jadi makan seadanya," ujarnya.

Wildan (24), warga lain, harus membeli air minum di luar desa dengan usaha ekstra. "Beli air pakai galon, saya bawa dengan timba yang dijadikan pelampung karena motor nggak bisa lewat," ungkapnya.

Langkah Tanggap Darurat
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa dapur umum telah didirikan di desa-desa tangguh bencana (destana) untuk memproduksi nasi bungkus. Posko Terpadu di Albaka Rejoso juga akan segera diaktifkan.

"Proses distribusi logistik sedang berlangsung. Kami harap bantuan segera sampai kepada warga," ujar Sugeng.

Banjir yang terjadi ini disebabkan oleh luapan sungai-sungai besar di wilayah barat dan timur Pasuruan. Setidaknya 19 desa di enam kecamatan terdampak, dengan beberapa kawasan terendam cukup parah.

Warga berharap bantuan segera datang, mengingat kondisi mereka yang semakin sulit tanpa pasokan makanan dan air bersih. Hingga kini, para petugas masih berupaya keras untuk menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi yang terdampak banjir.(red.k)