KEDIRI, rakyatindonesia.com – Pertandingan antara Persik Kediri dan Persis Solo di Stadion Brawijaya pada Jumat (14/2/2025) sempat terhenti akibat gangguan listrik di menit ke-87. Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri mengungkapkan bahwa penyebab padamnya lampu stadion adalah terlepasnya MCCB (Molded Case Circuit Breaker), komponen penting dalam sistem kelistrikan.
Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, menjelaskan bahwa MCCB berfungsi sebagai pemutus sirkuit listrik yang dapat mengendalikan arus hingga 2.500 Ampere. Lepasnya komponen ini mengakibatkan aliran listrik terputus, sehingga lampu stadion mendadak padam.
“Ketika MCCB terlepas, papan LED masih tetap menyala, sementara lampu stadion padam total. Para suporter pun menyalakan lampu flash dari ponsel mereka sebagai bentuk dukungan," ujar Tri Widodo pada Sabtu (15/2/2025).
Untuk menangani permasalahan ini, Panpel Persik Kediri berkoordinasi dengan PLN. Terdapat empat petugas yang siaga mengawasi trafo dan sistem kelistrikan stadion selama pertandingan berlangsung. Setelah MCCB dipasang kembali, lampu kembali menyala, tetapi membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 11 menit untuk berfungsi secara normal karena masih menggunakan lampu konvensional, bukan LED.
Menurut pihak PLN, terdapat dua kemungkinan penyebab gangguan ini, yaitu beban daya yang terlalu tinggi atau adanya faktor non-teknis, seperti dugaan MCCB sengaja dilepas.
"PLN menyebutkan bahwa ada kemungkinan MCCB ini terlepas karena panas akibat beban yang berat, atau bisa juga ada faktor lain. Ini masih kami telusuri lebih lanjut," tambah Tri Widodo.
Ia juga menegaskan bahwa kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak tahun 2004. Dengan adanya dua penyulang listrik saat ini, idealnya suplai daya bisa tetap stabil jika salah satu mengalami gangguan.
Di sisi lain, pertandingan yang berakhir tanpa gol ini sempat diwarnai kontroversi. Persik Kediri sebenarnya berhasil mencetak gol pada menit ke-71 melalui tendangan keras Majid Osman setelah menerima umpan dari Ze Valente. Namun, setelah wasit melakukan tinjauan VAR, gol tersebut dianulir karena Ousmane Fane dianggap berada dalam posisi offside dan menghalangi pandangan kiper Persis Solo, Muhammad Riyadi.
Dengan insiden listrik padam ini, Panpel Persik Kediri berkomitmen untuk mengevaluasi sistem kelistrikan stadion guna menghindari kejadian serupa di pertandingan mendatang.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram