KEDIRI, rakyatindonesia.com – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, terus memastikan bahwa sarana dan prasarana kesehatan di seluruh puskesmas berada dalam kondisi prima demi meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Penjabat Wali Kota Kediri, Zanariah, menegaskan pentingnya kesiapan fasilitas kesehatan agar puskesmas dapat menjalankan fungsinya sebagai layanan kesehatan terdekat bagi warga secara maksimal.
"Setiap peralatan medis dan fasilitas kesehatan harus selalu dalam kondisi optimal agar pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan lancar dan efektif," ujarnya, Sabtu (8/2/2025).
Dalam rangka memastikan hal tersebut, dirinya melakukan inspeksi langsung ke beberapa puskesmas, seperti Puskesmas Kota Wilayah Selatan dan Puskesmas Ngletih. Ia mengecek berbagai ruang layanan untuk memastikan kinerja fasilitas yang tersedia tetap optimal.
Selain melakukan peninjauan fasilitas, Zanariah juga melihat langsung bagaimana layanan diberikan kepada masyarakat.
"Saya ingin memastikan secara langsung bagaimana layanan yang diberikan. Alhamdulillah, sejauh ini cukup baik. Meski sudah siang, masih banyak masyarakat yang datang untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan," jelasnya.
Menurutnya, pelayanan di puskesmas sudah cukup memadai, bahkan ada tambahan fasilitas seperti ruang bermain anak untuk menciptakan kenyamanan bagi pasien cilik yang menunggu antrean.
"Puskesmas harus menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat. Saya senang melihat Puskesmas Ngletih memiliki area yang luas dan ruang rawat inap yang cukup baik. Ditambah dengan adanya pojok bermain anak, suasana menjadi lebih menyenangkan bagi mereka," tambahnya.
Ia juga mengimbau tenaga medis dan staf kesehatan untuk terus memberikan pelayanan terbaik dengan penuh semangat serta dedikasi tinggi.
Salah satu bentuk peningkatan pelayanan juga terlihat di UPTD Puskesmas Pesantren 2 yang telah menerapkan inovasi pendaftaran berbasis daring, yakni layanan ONCE (Online, Nyaman, Cepat, Efektif). Dengan layanan ini, masyarakat bisa mendaftar melalui WhatsApp dan mendapatkan nomor antrean secara digital.
Selain itu, terdapat program Gerakan Masyarakat Peduli dan Sadar Stunting (Gemar Posting) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya stunting bagi pertumbuhan anak. Program ini menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan ibu balita agar lebih memahami pentingnya gizi seimbang.
Ada pula program kolaborasi antara bidan dan kader kesehatan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir yang dikenal sebagai SI Bika Ambon.
Sebagai bentuk pengendalian penyakit tidak menular (PTM), Pemerintah Kota Kediri juga mengembangkan layanan puskesmas pandu (pelayanan terpadu). Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan memberikan edukasi serta perawatan bagi masyarakat yang berisiko terkena penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Daerah 2018, sekitar 34 persen masyarakat Indonesia mengalami hipertensi. Oleh karena itu, keberadaan puskesmas pandu diharapkan dapat membantu masyarakat dalam pencegahan serta penanganan penyakit tidak menular secara lebih cepat dan efektif.
Dengan berbagai inovasi layanan kesehatan ini, diharapkan puskesmas di Kota Kediri dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram