Kediri, rakyatindonesia.com – Halalbihalal merupakan salah satu tradisi khas Indonesia yang dilakukan setelah Hari Raya Idulfitri sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan. Tradisi ini telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat, baik di lingkungan keluarga, komunitas, instansi pemerintah, maupun perusahaan. Selain mempererat hubungan antarsesama, halalbihalal juga menjadi momentum untuk memperbaharui semangat kebersamaan dan solidaritas sosial.
Tradisi halalbihalal berawal dari usulan KH. Wahab Chasbullah kepada Presiden Soekarno pada era pasca-kemerdekaan Indonesia. Saat itu, para pemimpin bangsa mengalami perpecahan politik yang dapat mengancam persatuan nasional. KH. Wahab Chasbullah kemudian mengusulkan sebuah pertemuan dengan konsep “halalbihalal,” di mana para tokoh bangsa berkumpul, saling memaafkan, dan membangun kembali keharmonisan. Sejak saat itu, tradisi ini berkembang luas dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia.
Halalbihalal memiliki tujuan utama untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun hubungan yang lebih harmonis di berbagai lapisan masyarakat. Dalam lingkungan kerja, acara ini berfungsi sebagai sarana meningkatkan kekompakan dan profesionalisme di antara rekan kerja. Sementara dalam komunitas, halalbihalal menjadi wadah untuk mempererat kebersamaan serta memperkuat nilai-nilai sosial dan keagamaan.
Pelaksanaan halalbihalal biasanya melibatkan berbagai rangkaian acara, seperti sambutan dari tokoh atau pimpinan, ceramah singkat, doa bersama, dan ditutup dengan jamuan makan. Dalam beberapa kesempatan, acara ini juga diisi dengan hiburan, diskusi, atau kegiatan sosial seperti santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa.
Meskipun memiliki kemiripan dengan silaturahmi, halalbihalal memiliki perbedaan mendasar. Silaturahmi dapat dilakukan kapan saja dan tidak terbatas pada momen tertentu, sedangkan halalbihalal bersifat lebih formal dan khusus diadakan setelah Idulfitri. Tradisi ini menjadi simbol bahwa Hari Raya Idulfitri bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk memperbaiki hubungan dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
Dalam Islam, anjuran untuk saling memaafkan dan menjaga silaturahmi telah ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Salah satu ayat yang menguatkan hal ini terdapat dalam Al-Qur’an, Surah Al-Hujurat ayat 10:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Selain itu, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Muslim)
Dari perspektif hukum positif di Indonesia, halalbihalal sebagai ajang silaturahmi dan persaudaraan sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan sila ketiga (Persatuan Indonesia). Selain itu, dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, disebutkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk membina hubungan baik antara pekerja dan pemberi kerja, yang dapat diwujudkan melalui kegiatan seperti halalbihalal.
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, pelaksanaan halalbihalal juga mengalami adaptasi. Kini, dengan adanya platform digital dan media sosial, acara halalbihalal dapat digelar secara daring, memungkinkan masyarakat untuk tetap bersilaturahmi meskipun terhalang oleh jarak dan kondisi tertentu, seperti pandemi. Meski demikian, esensi utama dari tradisi ini tetap sama, yaitu memperkuat persaudaraan dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam kehidupan sosial.
Sebagai bagian dari budaya Indonesia, halalbihalal memiliki makna yang mendalam dalam mempererat hubungan sosial dan membangun keharmonisan di berbagai aspek kehidupan. Dengan latar belakang sejarah yang kuat dan didukung oleh ajaran Islam serta nilai-nilai kebangsaan, tradisi ini diharapkan terus dilestarikan dan dikembangkan seiring dengan dinamika zaman. Baik secara langsung maupun virtual, halalbihalal tetap menjadi momentum penting untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan memperkokoh persatuan di tengah masyarakat.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram