Sunday, March 16, 2025

Pemkab Simeulue Pastikan Takjil Ramadhan Aman, Warga Dapat Berbuka Puasa dengan Tenang

Pemkab Simeulue Pastikan Takjil Ramadhan Aman, Warga Dapat Berbuka Puasa dengan Tenang

 


Simeulue,  rakyatindonesia.com – Dalam upaya memastikan keamanan pangan selama bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue melalui Dinas Kesehatan melakukan pengawasan ketat terhadap makanan berbuka puasa atau takjil yang dijual oleh para pedagang di berbagai lokasi di wilayah kepulauan tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa takjil yang beredar di pasaran aman dikonsumsi dan bebas dari bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue, Hanafi Lubis, menyampaikan bahwa pemeriksaan takjil dilakukan dengan menggandeng Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Banda Aceh. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya kandungan zat berbahaya dalam takjil yang dijual oleh para pedagang di berbagai titik di Kabupaten Simeulue.

"Dari hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh BBPOM, kami memastikan bahwa makanan berbuka puasa yang dijual kepada masyarakat bebas dari zat berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil. Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat, karena mereka dapat menikmati hidangan berbuka puasa dengan lebih tenang dan tanpa rasa khawatir," ujar Hanafi Lubis pada Sabtu (tanggal).

Dalam pengujian ini, sebanyak 32 jenis makanan takjil yang beredar di Kabupaten Simeulue diambil sebagai sampel. Sampel tersebut kemudian diuji oleh tim pengawas obat dan makanan di Kabupaten Aceh Selatan guna memastikan apakah terdapat bahan kimia berbahaya dalam makanan tersebut. Dari hasil pemeriksaan, seluruh sampel dinyatakan negatif dari zat-zat berbahaya.

Selain itu, Wakil Bupati Simeulue, Nusar Amin, turut mengajak seluruh pedagang makanan untuk selalu menjaga kualitas dan keamanan produk yang mereka jual. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen melakukan pengawasan secara berkala guna memastikan tidak ada makanan yang mengandung zat berbahaya beredar di masyarakat.

"Pemerintah daerah terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Kami juga mengimbau para pedagang agar selalu menggunakan bahan yang aman dan sehat. Masyarakat pun harus lebih selektif dalam membeli makanan, sehingga dapat terhindar dari risiko kesehatan akibat konsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya," ujar Nusar Amin.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa penggunaan zat kimia seperti formalin dan boraks dalam makanan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, ia meminta seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, terutama selama bulan suci Ramadhan di mana konsumsi makanan meningkat.

Sebagai informasi, Kabupaten Simeulue merupakan salah satu wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh yang terletak di Samudra Hindia, sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra. Kabupaten ini telah menjadi daerah otonomi sendiri sejak tahun 1999 setelah dimekarkan dari Kabupaten Aceh Barat. Saat ini, Simeulue memiliki 10 kecamatan yang terdiri dari 138 gampong atau desa dengan jumlah penduduk sekitar 98 ribu jiwa.

Dengan adanya jaminan keamanan terhadap takjil yang dijual di pasaran, masyarakat diharapkan dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan tanpa rasa khawatir terhadap kesehatan mereka. Pemkab Simeulue juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan yang aman dan sehat selama Ramadhan.(Red.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved