Friday, April 11, 2025

Kabar Erupsi Gunung Gede Hebohkan Warga, BMKG dan MAGMA Pastikan Hoaks

Kabar Erupsi Gunung Gede Hebohkan Warga, BMKG dan MAGMA Pastikan Hoaks

 


Kediri, rakyatindonesia.com  – Jagat maya diramaikan oleh isu yang menyebutkan bahwa Gunung Gede di wilayah Sukabumi, Jawa Barat mengalami erupsi pada Kamis (10/4) kemarin.

Gunung Gede merupakan salah satu destinasi favorit para pecinta alam dan pendaki. Popularitasnya semakin melonjak setelah peluncuran film Petaka Gunung Gede yang sempat menarik perhatian masyarakat luas. Tak heran jika munculnya kabar mengenai aktivitas vulkanik langsung menarik respons banyak pihak.

Namun demikian, berdasarkan data terkini dari platform pemantauan gunung api milik MAGMA Indonesia, kondisi Gunung Gede saat ini masih tergolong stabil dan berada pada Status Level I atau “Normal”.

Informasi yang beredar luas di media sosial terkait erupsi Gunung Gede ternyata hanyalah kabar tidak berdasar. Tidak ditemukan aktivitas vulkanik mencurigakan yang mengarah pada potensi letusan.

Gunung Gede sendiri terletak di perbatasan wilayah Cianjur dan Bogor, dengan koordinat geografis Latitude -6.77°LU dan Longitude 106.965°BT. Gunung ini memiliki ketinggian mencapai 2.958 meter di atas permukaan laut dan saat ini tidak menunjukkan gejala-gejala letusan.

Pemerintah daerah serta pihak berwenang mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dalam menyaring informasi, khususnya yang bersumber dari media sosial. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya sebelum melakukan verifikasi kebenaran dari berita yang beredar.

“Penting bagi kita semua untuk tidak langsung menyimpulkan sesuatu hanya karena membaca berita di internet. Lakukan pengecekan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan keresahan yang tidak perlu,” ungkap salah satu petugas dari BPBD setempat.

Masyarakat di sekitar kawasan Gunung Gede pun masih beraktivitas seperti biasa. Tidak ada peningkatan kewaspadaan atau evakuasi, karena memang tidak ada indikasi bahaya saat ini.

Sebagai tambahan, pihak berwenang mengingatkan agar informasi semacam ini tidak dijadikan bahan untuk menyebarkan kepanikan. Literasi digital menjadi hal penting agar publik tidak mudah terhasut oleh berita hoaks.(RED.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved