Kediri, rakyatindonesia.com — Menyambut Hari Raya Paskah, kegiatan menghias telur kembali semarak di tengah masyarakat. Tak hanya dikenal di negara-negara Barat, tradisi ini juga mendapat tempat istimewa di hati umat Kristen di Indonesia. Bukan sekadar aktivitas seni, menghias telur Paskah menyimpan filosofi yang mendalam tentang kehidupan dan kebangkitan.
Telur kerap dimaknai sebagai lambang kehidupan baru. Dalam perayaan Paskah, telur melambangkan kebangkitan Yesus Kristus — kemenangan hidup atas kematian. Melalui proses menghias, umat diajak merenungkan pesan bahwa kehidupan yang penuh harapan dapat tumbuh dari sesuatu yang tampak sederhana.
“Setiap tahun saya selalu ajak anak-anak menghias telur. Lewat warna-warna yang mereka pilih, mereka belajar makna pengorbanan dan harapan,” ujar Jessie, seorang pengajar sekolah minggu yang sudah lebih dari sepuluh tahun menjalankan tradisi ini. “Misalnya warna merah untuk kasih dan pengorbanan, biru melambangkan damai, dan hijau itu tanda harapan yang terus tumbuh.”
Tradisi ini pun melibatkan semua usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Di berbagai tempat ibadah, komunitas Kristen hingga lembaga pendidikan, lomba menghias telur menjadi kegiatan tahunan yang ditunggu-tunggu. Kreasi yang dihasilkan sangat beragam, mulai dari teknik lukis tangan, stiker, hingga dekorasi dengan bahan daur ulang.
Yang menarik, kini semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggabungkan elemen budaya lokal ke dalam hiasan telur Paskah. Ada yang menggambar pola batik klasik, motif tenun daerah, hingga ilustrasi alam khas Nusantara. Hal ini menjadi wujud inkulturasi budaya yang memperkaya makna Paskah di tanah air.
“Ini bentuk apresiasi terhadap budaya sendiri, sekaligus menanamkan nilai-nilai Paskah dalam konteks Indonesia,” kata Melda, seniman muda asal Kediri yang rutin mengadakan workshop menghias telur dengan sentuhan etnik lokal.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana reflektif. Ketika seseorang menciptakan karya dari sebutir telur yang sederhana, ia juga sedang merenungkan bagaimana hidup yang tampaknya biasa-biasa saja bisa menjadi indah ketika disentuh kasih dan pengharapan dari Tuhan.
Tak hanya memikat dari segi estetika, menghias telur Paskah mengajarkan nilai spiritual tentang pengorbanan, kebangkitan, dan pembaruan hidup. Di tengah hiruk pikuk dunia modern, tradisi ini menghadirkan ruang hening untuk bersyukur dan menata kembali harapan yang mungkin sempat pudar.
Paskah tahun ini menjadi momen bagi setiap orang untuk kembali pada makna terdalam iman: bahwa dari keterbatasan pun, harapan selalu bisa tumbuh. Bahkan dari sebutir telur.(Red.al)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram