KABUPATEN KEDIRI, rakyatindonesia.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Bandara Dhoho dengan menyiapkan sejumlah moda transportasi pendukung. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah perencanaan dan pengajuan sembilan rute bus antarwilayah yang terhubung langsung ke bandara.
Kepala Bidang Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kediri, Imam Malik, mengungkapkan bahwa kesembilan rute tersebut telah diajukan izin operasionalnya ke Kementerian Perhubungan. Rute-rute tersebut meliputi jalur strategis yang menghubungkan berbagai kota dan kabupaten di sekitar Kediri.
Beberapa di antaranya adalah:
Rute Bandara Kediri–Terminal–Alun-alun Ponorogo,
Rute Bandara Dhoho–Terminal Patria Blitar,
Rute Bandara Kediri–Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun–Terminal Caruban,
Rute Bandara Kediri–Terminal Kertonegoro Ngawi–Terminal Maospati Magetan–Terminal Magetan,
Rute Bandara Dhoho–Kampung Inggris,
Rute Bandara Dhoho–Terminal Gayatri Tulungagung–Pasar Pon Trenggalek,
Rute Bandara Dhoho–Terminal Batu–Terminal Arjosari Malang,
Rute Bandara Kediri–Terminal Anjuk Ladang Nganjuk,
Dan rute Bandara Dhoho–Tulungagung–Trenggalek–Ponorogo.
"Dari sembilan rute yang diusulkan, tiga di antaranya telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur," jelas Malik. Ketiga rute yang dimaksud yakni rute menuju Nganjuk, rute ke Terminal Gayatri Tulungagung, dan rute menuju Kampung Inggris, Pare.
Namun demikian, hingga awal April ini, baru satu rute yang sudah mulai beroperasi secara terbatas, yakni jurusan Bandara Dhoho ke Terminal Gayatri Tulungagung. "Untuk sementara operasional hanya tersedia pada hari Rabu dan Jumat, menyesuaikan dengan jadwal penerbangan," tambahnya.
Malik mengakui bahwa keterbatasan operasional transportasi saat ini erat kaitannya dengan belum optimalnya aktivitas penerbangan di Bandara Dhoho. Beberapa operator seperti Perusahaan Otobus (PO) Damri pun masih belum menjalankan layanan rute yang telah disiapkan. "Dari arah Nganjuk dan Kampung Inggris, operasionalnya masih tertunda," ungkapnya.
Terkait potensi penumpang, Malik menilai sudah ada indikasi positif meski belum signifikan. “Sejauh ini tingkat keterisian bus belum maksimal, tapi kami optimistis seiring meningkatnya frekuensi penerbangan, permintaan angkutan juga akan tumbuh,” ujarnya.
Lebih lanjut, enam rute lainnya menurut Malik berpotensi segera mendapatkan izin begitu aktivitas Bandara Dhoho mencapai skala optimal. “Kemungkinan besar izin akan keluar setelah rute penerbangan di Bandara Dhoho semakin padat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan tol akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas bandara dan moda transportasi lainnya. “Semuanya saling terkait. Ketika infrastruktur seperti tol selesai, maka dampaknya langsung terasa pada peningkatan operasional bandara dan layanan transportasi darat,” tutupnya.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram