Thursday, September 18, 2025

China Tembak Kapal Sekutu AS di Laut China Selatan, Ini Respons Utusan Trump

China Tembak Kapal Sekutu AS di Laut China Selatan, Ini Respons Utusan Trump

  

Jakarta rakyatind Indonesia.com– Ketegangan di Laut China Selatan (LCS) kembali memanas setelah insiden antara kapal pemerintah Filipina dan kapal penjaga pantai China di sekitar Karang Scarborough. Amerika Serikat langsung melayangkan kecaman keras, sementara Filipina menegaskan misi mereka semata-mata untuk melindungi nelayan lokal.

Insiden bermula ketika kapal biro perikanan Filipina mengirim pasokan bagi nelayan di sekitar perairan tersebut. Kapal itu disebut mendapat semprotan meriam air dari penjaga pantai China hingga mengalami kerusakan dan melukai seorang awak. Sebaliknya, otoritas Beijing menuding kapal Filipina justru menabrak armada mereka dan menilai Manila telah masuk secara ilegal ke wilayah yang mereka klaim sebagai milik China.

Utusan Amerika Serikat untuk Filipina menyampaikan kecaman terbuka terhadap tindakan tersebut. Menurut pernyataan resmi yang diterima awak media, Washington menilai langkah Beijing sebagai tindakan agresif yang melanggar hukum internasional. AS juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya Filipina menjaga hak kedaulatannya di laut serta melindungi nelayan.

Respon itu langsung disambut positif oleh otoritas Filipina. Perwakilan penjaga pantai menegaskan penghargaan mereka atas dukungan Amerika, sekaligus menekankan komitmen untuk tetap profesional dalam melindungi kepentingan rakyat di laut.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri China kembali mengulang klaim bahwa Scarborough—disebut Huangyan Dao oleh Beijing—merupakan bagian dari wilayah sah mereka. Jubir kementerian menuding bahwa provokasi Manila adalah akar dari meningkatnya ketegangan dan meminta agar Filipina menghentikan langkah-langkah yang dianggap menantang keteguhan China.

Karang Scarborough sendiri berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina, namun masuk dalam klaim sepihak China yang meliputi hampir seluruh Laut China Selatan. Jalur perairan ini menjadi titik strategis karena dilalui sekitar 20 persen perdagangan maritim dunia. Klaim China juga tumpang tindih dengan hak maritim sejumlah negara Asia Tenggara lain, termasuk Vietnam, Malaysia, dan Brunei.

Ketegangan berulang di kawasan ini semakin menegaskan persaingan geopolitik di Indo-Pasifik. Langkah Beijing yang baru-baru ini mendeklarasikan sebagian Scarborough sebagai kawasan cagar laut memicu gelombang protes dari Manila, Washington, hingga sekutu-sekutu AS di kawasan. Analis menilai kebijakan ini memperlihatkan upaya China memperluas kendali atas wilayah maritim yang secara hukum masuk ke ZEE Filipina.

(red.FR)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved