Mojokerto, rakyatindonesia.com – Pria penjual balon yang biasa mangkal di depan SD Negeri di Ngoro, Mojokerto ternyata seorang predator anak. Selain mencabuli seorang siswi kelas 3 di SD itu, pria itu mengaku pernah mencabuli 2 orang siswi SD di Sidoarjo.
Penjual balon bernama Sugianto (41), warga Desa Jati Alun-alun, Prambon, Sidoarjo itu ditangkap warga setelah kabur saat diminta masuk oleh Kepala Sekolah untuk diklarifikasi tentang aduan seorang siswi.
Mulanya, seorang siswi kelas 3 berusia 10 tahun yang bersekolah di SD Negeri tempat Sugianto biasa mangkal mengadu kepada orang tuanya. Dia telah dicabuli Sugianto setelah diberi balon gratis pada Selasa (10/10).
Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto Aipda Tofan Vebrianto menjelaskan saat itu Sugianto memberi korban balon gratis saat korban pulang sekolah.
Selanjutnya tersangka menyuruh 2 teman korban pulang duluan. Barulah duda 2 anak ini mengajak bocah perempuan berusia 10 tahun itu duduk di depan sekolahnya.
"Kemudian korban dipangku pelaku, tetapi korban menolak. Kemudian korban disuruh duduk di sebelah pelaku, lalu dicabuli oleh pelaku. Karena korban minta pulang, akhirnya dilepas pelaku," kata Tofan.
Bocah perempuan itu lantas mengadukan perbuatan Sugianto kepada ibunya. Sehingga keesokan harinya ibu korban berupaya menemui Sugianto untuk diklarifikasi. Tapi pria itu sudah tidak berjualan.
Setelah 2 pekan berlalu, Sugianto kembali berjualan balon di depan sekolah korban pada Kamis (26/10). Orang tua korban dan pihak sekolah memanggilnya untuk klarifikasi, tetapi dia justru kabur.
Pihak sekolah bersama warga akhirnya berhasil menangkap Sugianto sekitar pukul 12.00 WIB. Pria yang tadinya berambut gondrong itu diamuk massa hingga babak belur lalu dibawa ke balai Desa Tanjangrono, Ngoro.
Di sana warga mengikat kedua kaki dan tangan Sugianti. Motor Honda Supra X 125 nopol W 4514 TT juga disita warga, kemudian warga menyerahkan Sugianto ke Polsek Ngoro.
Polisi pun segera menetapkan Sugianto sebagai tersangka karena yang bersangkutan telah mengakui perbuatannya. Bahkan, yang lebih mengejutkan, pria itu mengaku sudah 3 kali melakukan pencabulan.
Aipda Tofan mengatakan bahwa Sugianto mengaku 2 kali melakukan pencabulan dengan korban siswi SD di Sidoarjo, sedangkan yang terakhir dia lakukan di Ngoro, Mojokerto.
"Pengakuan tersangka satu kali kepada korban ini (siswi kelas 3 SDN di Kecamatan Ngoro). Akan tetapi korban lain 2 kali, siswi SD juga di wilayah Sidoarjo," ujar Tofan.
Tofan menuturkan bahwa modus Sugianto mencabuli 2 korban lain dengan cara yang sama. Yakni memberi para korban balon secara cuma-cuma lalu melancarkan aksinya.
"Pengakuan dia (Sugianto) karena lama menduda, sekitar 6 tahun. Dia kesepian dan nafsu terhadap anak-anak," kata Tofan.
Kepada awak media, Sugianto mengakui sudah 3 kali mencabuli siswi SD di Mojokerto dan Sidoarjo. Bapak 2 anak ini merayu korbannya dengan memberi balon gratis.
"Karena nafsu, duda sudah 6 tahun. Profesi saya jualan balon, pembelinya anak-anak gitu," ungkapnya.
Tofan membenarkan bahwa Unit PPA Satreskrim Polres Mojokerto telah menetapkan Sugianto sebagai tersangka. Saat ini tersangka ditahan di Rutan Polres Mojokerto.
"Tersangka kami jerat pasal 82 ayat (1) juncto pasal 76E UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," terangnya kepada wartawan. (red.IY)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram