Kamis, 19 Oktober 2023

Rektor IAIN Gorontalo Didesak Usut Kematian Mahasiswa Saat Pengkaderan

 Rektor IAIN Gorontalo Didesak Usut Kematian Mahasiswa Saat Pengkaderan

Gorontalo, rakyatindonesia.com – Mahasiswa Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo melakukan aksi unjuk rasa terkait kematian mahasiswa bernama Hasan Saputra Marjono (17) saat mengikuti pengkaderan. Rektor IAIN Gorontalo didesak mengusut penyebab kematian mahasiswa Fakultas Syariah itu.


"Kami ingin mengevaluasi kinerja birokrasi kampus terutama Rektor, karena kami melihat bahwasanya ada isu besar seperti ini mereka hanya menutupi diri, isu meninggalnya mahasiswa baru," ujar Ketua Dema Fakultas Syariah Nandito Dwi Surya Saputra Hasan, Kamis (19/10/2023).

Aksi puluhan mahasiswa itu berlangsung di depan gedung IAIN Gorontalo yang dimulai sekitar pukul 11.20 Wita, Kamis (19/10). Massa terlihat membentangkan spanduk tuntutan dan membakar ban bekas.

Nandito berharap kasus kematian Hasan diusut tuntas. Dia juga berharap mahasiswa atau dosen yang terlibat dalam kematian korban diberikan sanksi tegas.

"Kami juga ingin kasus ini cepat selesai, usut tuntas kasus meninggalnya mahasiswa baru, jangan hanya mahasiswa disalahkan tapi semua yang terlibat kalau bisa segera dipecat oknum itu," tegasnya.

Massa aksi kemudian ditemui Wakil Rektor (Warek) I IAIN Gorontalo Sofyan A.P Kau. Dia menegaskan kasus kematian Hasan masih dalam penyelidikan oleh tim pencari fakta yang sebelumnya telah dibentuk.

"Sementara dalam proses itu tugas dari tim pencari fakta, itu tugas mereka," katanya.

Sofyan mengaku belum ada penjelasan dari tim pencari fakta terkait perkembangan kasus. Namun dia memastikan bahwa kasus ini menjadi atensi pimpinan.

"Tugas saya hanya menyampaikan yang ada saja karena ini, saya tidak tau secara jelas, yang intinya ada tim pencari fakta tugasnya mereka," sebutnya.

Untuk diketahui, Hasan Saputra Marjono meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Minggu (1/10) lalu. Korban merupakan mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah IAIN Gorontalo.

Kapolres Bone Bolango AKBP Muhammad Alli mengatakan korban meninggal dunia diduga karena mengalami kekerasan fisik. Dia menyebut korban sempat dipukul menggunakan sendal.

"Ada pemukulan, tapi pemukulan dengan menggunakan sendal jepit," ujar AKBP Muhammad Alli, Rabu (11/10).

Alli mengatakan korban dipukul oleh panitia pengkaderan menggunakan sendal di bagian wajah dan punggung. Dugaan penganiayaan itu diperkuat dengan temuan sejumlah luka lebam di tubuh korban.

"Diarahkan pada bagian punggung, kemudian bagian wajah sebelah kiri, sebelah kanan, kemudian tangan," katanya.(red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved