Senin, 25 Desember 2023

Beringas Geng Motor Tasikmalaya yang Kini Berakhir di Penjara

 Beringas Geng Motor Tasikmalaya yang Kini Berakhir di Penjara

 

Tasikmalaya, rakyatindonesia.com - Dua orang warga Tasikmalaya harus mendapatkan perawatan medis. Mereka menjadi korban kebrutalan geng motor di Tasikmalaya.

Kedua korban yakni Rian Andrian (36) dan Atang (32). Mereka menjadi korban keberingasan geng motor saat tengah berjalan kaki di Jalan Mayor SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya pada Minggu (17/12) lalu.

Keduanya jadi sasaran teror geng motor. Korban dianiaya gerombolan geng motor menggunakan senjata tajam.

Akibatnya korban Rian Andrian mengalami luka robek di kepala dan harus mendapat perawatan hingga 40 jahitan dan jari kelingkingnya nyaris putus. Sedangkan Atang, mengalami luka robek di kepala 10 jahitan.

Ssalah satu korban yakni Rian mengisahkan, dia dan Atang merupakan sobat karib sesama perajin sandal. Menurutnya, malam sebelum kejadian dia bersama Atang jalan-jalan ke Taman Kota hingga ke Pasar Cikurubuk Tasikmalaya.

"Awalnya jalan kaki ke Taman Kota, ngopi. Terus setelah Pukul 01.00 WIB jalan lagi ke Pasar Cikurubuk, lapar jajan dulu di pasar dan niatnya mau pulang," kata Rian.

Usai mengisi perut, Rian dan Atang kembali berjalan kaki menuju arah rumahnya. Sekitar pukul 03.00 WIB, mereka tiba datang dari Simpang Tiga Jalan Mayor SL Tobing dari arah Pasar Cikurubuk. Saat itu mereka berpapasan dengan kelompok geng motor.

"Nggak ngomong apa-apa, mereka langsung menyerang. Beberapa orang turun dari motor, membawa botol, saya langsung dipukuli pakai botol yang sudah dipecahkan," kata Rian.

Saat itu Rian mengaku tak melawan sama sekali. Setelah menerima pukulan pertama dia langsung tersungkur. "Saya hanya bilang ampun, tapi mereka terus memukuli sampai saya nggak sadar," kata Rian.

Korban lainnya, Atang menyebut awalnya kawanan geng motor yang berjumlah sekitar lebih dari 10 orang tersebut melempar batu kepada dirinya.

"Pertamanya melempar batu kena kaki saya. Setelah itu mereka balik lagi langsung menyerang," ujar Atang.

Saat melakukan penyerangan, salah satu pria muda yang ada di grombolan geng motor itu juga membawa senjata tajam jenis cerulit.

"Celurit hampir disabetkan ke muka, saya ampun-ampunan. Dia lalu memungut batu dan memukulkan ke kepala berkali-kali sampai saya jatuh," terang Atang.

Atang mengaku sempat melihat temannya Rian dihajar pakai botol minuman keras. "Jadi yang turun itu sekitar tiga orang, sisanya nunggu di motor sambil digerung-gerung. Setelah saya dan Rian sudah nggak bisa apa-apa, mereka pergi. Rian parah karena dia dipukul pakai botol, kalau saya pakai batu," kata Atang.

Setelah kawanan geng motor pergi, Rian dan Atang akhirnya berusaha pulang dengan sisa tenaga dan kondisi luka parah. "Pulang jalan kaki sambil darah terus mengucur, nggak ada yang menolong karena sepi," tambah Atang.

Kejadian yang menimpa Rian dan Atang, membuat Nadi yang merupakan kakak Atang kaget. Pasalnya, Nadi menemukan adiknya terkapar di teras rumah dengan kondisi berlumuran darah.

"Saya mau ke masjid, adik saya lagi terkapar di teras, kepalanya bocor. Langsung saja dibawa ke klinik. Ternyata harus dijahit sampai 10 jahitan," ujar Nandi.

Begitupun Amuy, yang merupkan kerabat Rian sama-sama mengaku kaget melihat kondisi adik sepupunya itu pulang dalam keadaan sempoyongan.

"Rian parah lukanya, di kepala saja 40 jahitan. Kemudian jari kelingkingnya nyaris putus," kata Amuy.

Baik Atang mau pun Rian memastikan mereka tidak memiliki masalah atau mengenal dengan kawanan pengendara sepeda motor itu. Keduanya juga tidak melihat orang-orang itu mengenakan atribut. Mereka hanya mengidentifikasi jenis sepeda motornya.

Polisi pun bergerak melakukan penyelidikan. Hingga akhirnya 7 orang anggota geng motor pelaku penganiayaan diringkus aparat.

"Alhamdulillah, kami telah mengamankan tujuh pelaku yang merupakan geng motor yang melakukan penganiayaan terhadap dua warga di Jalan SL Tobing beberapa hari lalu," kata Kapolsek Mangkubumi Iptu Ruhana Effendi, Kamis (21/12) lalu.

Dari hasil pemeriksaan sementara kasus penganiayaan itu melibatkan 12 anggota geng motor. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang terlibat. "Kami baru amankan tujuh orang pelaku. Semuanya ada 12 orang," kata Ruhana.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti kejahatan yang didapatkan di lokasi kejadian seperti pecahan kaca, botol, sepeda motor dan benda lainnya yang berkaitan dengan kejadian itu. "Untuk senjata celurit masih kami cari," pungkasnya.(red.L)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved