Rabu, 06 Desember 2023

Gambaran Sadis Permana Bunuh Kekasih Bergamis di Kebun Durian

 Gambaran Sadis Permana Bunuh Kekasih Bergamis di Kebun Durian

 

Tasikmalaya, rakyatindonesia.com- Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap wanita bergamis di Tasikmalaya yang dilakukan Herdis Permana. Sebanyak 27 adegan saat Herdis menghabisi nyawa kekasihnya itu diperagakan.

Rekonstruksi dilakukan di TKP yang terletak di kawasan kebun durian Kampung Puteran Kaler, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (6/12/2023). Proses rekonstruksi itu menyedot perhatian warga sekitar hingga memadati lokasi rekonstruksi.
Warga ingin menyaksikan langsung proses rekonstruksi kasus yang menggegerkan publik Tasikmalaya itu. Warga yang geram berkali-kali menyoraki pelaku saat melakoni proses reka ulang tersebut.

Di sisi lain, pihak kepolisian melakukan pengamanan yang cukup ketat agar kegeraman warga tak berubah menjadi amuk massa. Polisi tampak bersiaga dan berhati-hati menjaga proses ini dengan melibatkan berbagai satuan fungsi. Mulai dari pasukan Dalmas hingga polisi berpakaian sipil yang menyebar di dekat kerumunan massa.

Proses rekonstruksi sendiri menampilkan 27 adegan ketika Herdis Permana dengan begitu beringas menghabisi W (19) kekasihnya sendiri yang saat itu dalam keadaan hamil.

Adegan diawali saat Herdis membonceng korban dengan sepeda motor dan turun di kebun tersebut. Dia lalu membawa korban turun dari badan jalan ke area kebun. Kontur kebun sendiri menurun, mirip jurang namun sudah dibuatkan semacam trap atau sengkedan.

Keduanya lalu terlibat pertengkaran, Herdis Permana memulai aksi brutalnya pada adegan ke tujuh dengan memukul korban berkali-kali dengan tangan kosong hingga korban tersungkur. Pada adegan ini tak terlihat adanya perlawanan sedikit pun dari korban.

Selanjutnya pelaku menarik korban ke sengkedan tanah yang lebih bawah. Pelaku kemudian memukul korban lagi dengan tangan kosong. Korban pun tersungkur lagi dengan posisi rebah menyamping.

Pelaku yang seolah kesetanan, lalu mengambil pentungan kayu dari ranselnya. Korban yang sudah tak berdaya tergeletak di tanah lalu dihajar dengan pentungan kayu. Pukulan keras pentungan kayu yang sudah dipersiapkan sebelumnya, mendarat di kepala korban sebanyak lima kali tanpa jeda. Pada pukulan kelima pentungan kayu itu patah.

"Sudah keluar darah dari telinga dan mulut," kata Herdis saat memerankan kembali adegan mengerikan itu.

Tapi dia belum puas, Herdis beranjak lagi ke ranselnya dan mengambil pisau karambit. Dia kembali menyerang dengan menusukkan pisau itu ke bagian tulang rusuk kanan korban dan beberapa titik di bagian leher. "Tidak sempat memeriksa dia masih hidup atau sudah meninggal," kata Herdis.

Adegan selanjutnya Herdis lalu pergi meninggalkan korban sambil membawa tas dan ponsel milik korban. Diketahui dia kembali ke kampusnya dan meninggalkan motor korban, dan pulang dengan sepeda motor miliknya.

"Proses rekonstruksi berjalan lancar, pelaku kooperatif. Proses adegan per adegan sesuai dengan pengakuan tersangka dan keterangan saksi lainnya," kata KBO Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota Ipda Endang Kusmirah.

Dia mengatakan dari 21 adegan yang disusun sebelumnya, berkembang menjadi 27 adegan yang menampilkan detail dari adegan kasus pembunuhan berencana itu. "Total 27 adegan yang kami laksanakan dalam proses rekonstruksi ini," kata Endang.

Dia menjelaskan rekonstruksi ini menjadi bagian proses hukum untuk mengadili tersangka ke meja hijau PN Tasikmalaya. "Kami upayakan secepatnya berkas perkara ini dilimpahkan ke Kejaksaan agar bisa segera disidangkan," kata Endang.(red.L)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved