Warga Dukuh Cabean Kidul, Desa Sidorejo RT 1 RW 5, Karangawen, Suparno (57) mengatakan rumahnya semalam kebanjiran dengan tinggi air sedada.
"Kedalaman sedada semalam sekitar pukul 23.30 WIB," kata Suparno di lokasi, Selasa (6/2/2024).
Suparno bersama keluarganya pun terpaksa mengungsi.
"Ada tiga orang, mengungsi di tempat ponakan yang rumahnya agak tinggi," terangnya.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB, genangan air di jalan kampung tersebut berangsur surut. Ketinggian air tinggal sekitar 30-40 cm.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Demak, Suprapto mengatakan ada dua desa terdampak banjir di Kecamatan Karangawen. Sekitar 845 kepala keluarga (KK) terdampak.
"Di Rejosari terdampak sekitar 400 KK, di Sidorejo sekitar 445 KK. Alhamdulillah sudah surut saat ini rumahnya sekitar 30 cm," ujar Suprapto.
Bupati Demak Esiti'anah mengajak warga pengungsian bersabar dan tetap siaga. Sebab, kemungkinan banjir kiriman dari hulu bisa saja terjadi kembali.
"Kami masih berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan ini agar tidak terjadi terus-menerus. Karena banjir ini permasalahan curah hujan yang tinggi, tapi memang begitu banyaknya debit air yang dikirim dari atas, sehingga kita yang ada di lokasi bawah ini memang menerima dampaknya terjadi limpasan yang begitu besar. Sehingga ke depannya kami terus mengkaji bagaimana biar kejadian ini tidak terulang di waktu yang akan datang," ujarnya.
"Tadi malam infonya (ketinggian banjir) sedada tapi ini sudah mulai surut, tapi memang kalau kondisi curah hujan semakin tinggi lagi terkhusus daerah atas ini tentunya tidak bisa dipungkiri pula tetap akan terdampak warga yang ada di wilayah sini," lanjutnya usai meninjau posko pengungsian di Posko Relawan BPBD di Desa Sidorejo, Karangawen.(red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram