"Kejadiannya itu bulan November 2023 lalu. Itu portal desa, kenapa diportal karena yang pertama dump truk tambang seenaknya sendiri keluar masuk," kata Kades Ngandong, Kunto Widyatmoko kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).
Kunto menjelaskan portal itu dipasang selain untuk membatasi lalu lintas dump truck, juga karena belum ada pembayaran kompensasi kepada warga usai demo tahun lalu. Menurutnya, pihak tambang juga sudah pernah diundang.
"Pihak tambang sudah diundang ke balai desa untuk musyawarah tapi hanya mengirimkan utusan. Bawa kompensasi tapi cuma satu bulan dan ditolak warga karena tidak sesuai," papar Kunto.
Kunto menerangkan pemasangan portal itu merupakan inisiatif pemerintah desa. Namun, portal itu dirusak pada Senin, 13 November 2023 sekitar pukul 09.00 WIB.
"Portal dirusak oleh orang-orang kemudian dibawa truk. Dari puluhan orang itu dikenali satu orang," imbuh Kunto.
Dalam surat laporan yang diterima menyebutkan perusakan portal desa itu dilakukan sekitar 30 orang. Surat laporan bernomor 923/ XI/2023/ Reskrim.
Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa membenarkan ada laporan perusakan tersebut. Saat ini penyelidikan masih dilakukan.
"Ya betul, ini masih lidik. Sudah ada beberapa yang diklarifikasi," jelas Umar
warga desa perbatasan beberapa kali protes karena jalan dan fasilitas rusak dilalui truk angkutan tanah uruk proyek tol Jogja-Solo. Terakhir tanggal 2 Februari 2024 warga kembali demo dan memasang portal cor di Desa Ngandong.
"Tidak panjang lebar keputusan kami warga Desa Ngandong, pada hari ini juga akses jalan desa kami tutup untuk pertambangan. Dan akan kami izinkan dan akan kami buka kembali setelah semua kewajiban dituntaskan," kata tokoh masyarakat Desa Ngandong, Madyo saat berorasi, Jumat (2/2) siang. (red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram