Sabtu, 20 April 2024

Oknum Pendaki Buang Tinja-Sisa Makanan ke Aliran Mata Air Gunung Gede

Oknum Pendaki Buang Tinja-Sisa Makanan ke Aliran Mata Air Gunung Gede

 


Cianjur
, rakyatindonesia.com - Perilaku tidak terpuji oknum pendaki kembali terjadi di Gunung Gede Pangrango. Kotoran manusia atau tinja dan sisa bebas makanan ditemukan di aliran mata air di kawasan Alun-alun Suryakencana.
Akibatnya mata air yang menjadi sumber air bersih para pendaki tercemar oleh perilaku oknum pendaki yang buang kotoran dan mencuci di aliran tersebut. Padahal tindakan tersebut dilarang.

Temuan kotoran manusia di aliran sumber mata air itu diunggah akun media sosial @basecamp_gununggedeviaputri. Terlihat aliran yang berada tempat di bawah sumber mata air terdapat banyak kotoran manusia.



Selain itu sisa makanan berupa butiran nasi dan mi juga tampak di dasar aliran sungai. Bahkan pada video lainnya yang diunggah dua hari lalu itu terlihat dua orang oknum pendaki yang tengah mencuci kotak nasi di aliran mata air tersebut.

Aziz Bolang, volunteer Gunung Gede Pangrango, mengatakan video itu diambilnya saat melakukan pendakian pada dua hari lalu.

"Iya saya ambil video itu saat mendaki tektok (pendakian sehari) dua hari lalu. Saat saya melihat sumber mata air Keramat Alun-alun Suryakencana, ternyata menemukan tinja dan sisa makanan di aliran tepat di bawah mata airnya," kata dia, Sabtu (20/4/2024).

Menurutnya, dua orang oknum pendaki yang tengah mencuci kotak makanan pun sudah ditegur jika tindakannya melanggar, tetapi keduanya tidak menggubris imbauannya itu. "Saya sudah ingatkan untuk tidak mencuci kotak makanan di aliran mata air, tapi tidak didengar. Kalau menegur lebih keras kan saya tidak punya kapasitas, makanya saya videokan," kata dia.

Dia menyebut tindakan dari oknum pendaki yang buang air besar hingga mencuci kotak makanan di aliran mata air tersebut tidak hanya melanggar aturan tetapi mencemari sumber air pada pendaki.

"Biasanya para pendaki ambil air untuk minum dan memasak dari aliran mata air itu. Tapi sekarang tercemar, tidak layak lagi. Kalaupun mau harus ambil dari pipa sumber mata airnya langsung," kata dia.

"Yang kasihan kalau pendaki yang tidak tahu, butuh air saat malam hari. Pastinya mereka ambil air dari aliran mata air, dan itu tentu berbahaya untuk kesehatan," tambahnya.

Dia berharap para pendaki untuk tidak mencemari sumber air bagi pendaki lainnya. "Ikuti aturan, jangan cemari sumber mata air," tegasnya.

Sementara itu Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Sapto Aji, mengatakan tindakan tersebut memang dilarang, baik sebatas mencuci kotak bekas makanan, terlebih buang air besar di aliran mata air.

"Sisa makananpun sebenarnya jugs tidak boleh dibuang. Harus dibawa turun. Karena tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi bisa dimakan binatang yang berujung mengubah perilaku binatang itu," ucap dia.

Namun, Sapto mengatakan pihaknya akan menelusuri kebenaran video tersebut dan mengidentifikasi oknum pendaki yang terekam dalam video.

"Kita selidiki dulu, ini kejadian kapan, nanti pelakunya nanti kita cari. Ya memang masih jadi pekerjaan rumah, mengedukasi orang terlebuh kaitan perilaku di gunung atau hutan," pungkasnya.

Sebelumnya, hal serupa juga pernah ditemukan pada November 2023 lalu. Oknum pendaki buang air besar di aliran mata air di kawasan Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango. Akibatnya sumber air darurat untuk para pendaki itupun tercemar.

Tinja di aliran mata air itu terungkap usai salah seorang pendaki hendak mengambil air lantaran perbekalannya habis. Namun saat mengisi botol air, tiba-tiba terlihat tinja di dasar aliran air.

Pendaki itupun mengunggah temuan yang menjijikan itu ke media sosial untuk mengingatkan para pendaki lainnya agar selalu berhati-hati.

"Jangan sembarangan ambil air di Surken (Alun-alun Suryakencana)," tulis akun @rioriuadventur dalam postingan videonya.
.

(red.alz)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved