Minggu, 21 April 2024

Sulitnya Distribusi Bantuan Korban Jembatan Putus Imbas Lahar Dingin Semeru

 Sulitnya Distribusi Bantuan Korban Jembatan Putus Imbas Lahar Dingin Semeru

 


Lumajang
, rakyatindonesia.com - Pemerintah Desa Gondoruso mendistribusikan logistik bagi korban banjir lahar dingin Semeru di Dusun Liwek dan Dusun Glendang Petung. Ada 500 Kepala Keluarga yang berada di seberang sungai terisolir usai jembatan limpas Gondoruso ambruk diterjang banjir lahar dingin.
Pemerintah Desa harus menggunakan kendaraan double cabin untuk menuju lokasi dusun terisolir. Setelah tiba di sungai, petugas dibantu warga memanggul logistik menyeberangi aliran lahar sungai Regoyo sepanjang 100 meter.

"Bantuan logistik dari BPBD Lumajang ini kami distribusikan ke korban banjir lahar yang terisolir di 2 dusun dengan 500 kepala keluarga," ujar Sekretaris Desa Gondoruso Nanang Effendi kepada detikJatim, Minggu (21/4/2024).

Korban banjir menerima logistik berupa sembako, air mineral, kebutuhan bayi, dan anak-anak, serta alas tidur. Selain jembatan limpas yang jebol, tanggul sungai Desa Gondoruso juga jebol sepanjang 50 meter diterjang banjir lahar dingin.

"Harapan warga, jembatan limpas yang ambruk serta tanggul sungai segera diperbaiki sehingga warga bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala," kata Nanang.

Banjir lahar Semeru terjadi sejak Kamis malam 18 April imbas hujan deras yang mengguyur kawasan itu. Lima jembatan yang ambruk diterjang banjir lahar di antaranya Jembatan Limpas Gondoruso, Jembatan Tegir, Jembatan Kloposawit, Jembatan Nguter, dan jembatan Hamzah Pasirian.

"Akibat banjir lahar Gunung Semeru, sementara ini ada 5 jembatan yang ambruk diterjang banjir lahar," kata Petugas Binamarga Dinas PUPR Kabupaten Lumajang, Sofyanto, Jumat (19/4/2024).

Sofyanto menegaskan Jembatan Limpas Gondoruso di Kecamatan Pasirian, Lumajang yang membentang di tengah aliran Kali Regoyo mengalami putus total. Hal ini berdampak pada akses penghubung antara kecamatan Pasirian dan Tempursari.

Tak hanya memutus akses perekonomian warga, putusnya jembatan juga memutus akses pendidikan. Sejumlah guru yang mengajar di SDN Gondoruso 3, 2, dan Bades 5 di sisi seberang jalur aliran lahar tidak bisa melintas. Akibatnya, pembelajaran para siswa dilakukan secara daring.

"Dampak banjir lahar ini, akses jalan terputus sehingga pembelajaran anak-anak dilakukan secara daring," ujar kepala SDN Gondoruso 3 Puji Narwoto kepada detikjatim.

Sebelumnya, banjir terjadi usai hujan deras pada Kamis (18/4) sejak pukul 16.00 WIB hingga dini hari di wilayah Lumajang. Sejumlah warga sempat mengungsi. Namun kini mereka telah kembali ke rumah usai banjir surut.

(red.alz)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved