Jumat, 21 Juni 2024

Haul Bung Karno ke-54: Pemerintah Kota Blitar Gelar Kenduri 1000 Tumpeng dan Doa Lintas Agama

Haul Bung Karno ke-54: Pemerintah Kota Blitar Gelar Kenduri 1000 Tumpeng dan Doa Lintas Agama

  


JATIM,   rakyatindonesia.com    - Dalam rangka memperingati Haul Bung Karno yang ke-54, Pemerintah Kota Blitar menggelar serangkaian acara penuh makna untuk mengenang perjuangan dan jasa-jasa Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Acara tersebut dimulai sejak pagi hari, Kamis (20/06/2024), di kompleks Makam Bung Karno yang terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Kegiatan pagi hari diawali dengan semaan Al-Qur'an, sebuah tradisi membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur'an secara bersama-sama, yang diikuti oleh ratusan warga. Dilanjutkan dengan doa lintas agama, enam umat beragama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu bersatu dalam doa untuk mengenang dan menghormati Bung Karno.

Kenduri 1000 Tumpeng: Kebersamaan dalam Doa dan Tradisi

Acara utama dalam peringatan ini adalah kenduri 1000 tumpeng yang digelar serentak di jalan menuju Makam Bung Karno dan di Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno. Ribuan warga sekitar antusias mengikuti kenduri tersebut, membawa dan menikmati tumpeng sambil memanjatkan doa bagi Bung Karno. Tumpeng-tumpeng ini, dengan berbagai bentuk dan hiasan, tidak hanya sebagai sajian makanan tetapi juga simbol rasa syukur dan penghormatan kepada Sang Proklamator.

Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd., hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya meneladani perjuangan dan pengorbanan Bung Karno. “Bung Karno telah memberikan contoh bagi rakyat Indonesia tentang pengabdian tanpa pamrih. Beliau adalah Bapak Bangsa yang kita hormati dan kagumi,” kata Santoso.

Santoso juga mengapresiasi antusiasme warga yang begitu besar dalam mengikuti rangkaian acara Haul Bung Karno ini. “Alhamdulillah, rangkaian kegiatan Haul Bung Karno yang diselenggarakan Pemkot Blitar disambut antusias oleh masyarakat. Terima kasih kepada warga yang telah mendoakan Bung Karno,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Santoso juga menekankan pentingnya memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila yang dirumuskan oleh Bung Karno. Ia menyebutkan, tidak semua negara memiliki dasar negara yang sebaik Pancasila, yang memuat nilai-nilai kehidupan yang luhur dan relevan sepanjang masa.

“Untuk itu, ideologi-ideologi yang terkandung dalam Pancasila harus dipahami dan diinternalisasikan oleh generasi muda yang mulai tergerus oleh budaya luar,” ujar Santoso. Ia juga mengingatkan bahwa kepemimpinan Bung Karno yang kharismatik dan orasi-orasi tegasnya yang mampu membangkitkan semangat perjuangan dan nasionalisme adalah contoh yang harus diikuti oleh generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa.

Santoso menutup pidatonya dengan harapan agar semangat dan nilai-nilai perjuangan Bung Karno terus hidup dalam jiwa rakyat Indonesia, khususnya generasi muda. “Sifat-sifat kepemimpinan Bung Karno harus dimiliki generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa,” pungkasnya.

Setelah kenduri 1000 tumpeng, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa dan sholawat bersama di area Makam Bung Karno. Doa bersama ini dipimpin oleh tokoh-tokoh agama dari berbagai keyakinan, sebagai simbol keragaman dan kebersamaan yang selalu diusung oleh Bung Karno. Malam itu, suasana haru dan khusyuk menyelimuti seluruh kawasan Makam Bung Karno, dengan ribuan warga yang khidmat mengikuti rangkaian doa.

Cucu Bung Karno, Putera Sukarno Al Hadad, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga Blitar dan Pemerintah Kota Blitar atas penghormatan yang diberikan kepada kakeknya. “Kami sekeluarga sangat berterima kasih atas doa dan penghormatan yang diberikan kepada Bung Karno. Semoga semangat beliau terus hidup di hati kita semua,” ujarnya.

Acara Haul Bung Karno ke-54 ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang jasa-jasa sang proklamator, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat rasa kebangsaan dan semangat persatuan di antara masyarakat Indonesia. Di tengah keharuan dan kehangatan acara, pesan-pesan perjuangan Bung Karno kembali dihidupkan dan diteruskan kepada generasi penerus.(Red.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved