LUMAJANG, rakyatindonesia.com – Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami dua kali erupsi pada Selasa (18/3/2025). Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 1 kilometer di atas puncak kawah, dengan arah sebaran mengarah ke utara dan timur laut.
Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, erupsi pertama terjadi sekitar pukul 04.50 WIB, disusul letusan kedua pada pukul 08.30 WIB. Kolom abu terpantau berwarna kelabu pekat dengan intensitas yang cukup tebal.
Selain terpantau secara visual, aktivitas vulkanik ini juga terekam dalam alat seismograf, yang menunjukkan amplitudo 22 mm dengan durasi gempa vulkanik mencapai 179 detik. Meski demikian, hingga saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level 2 (Waspada).
Masyarakat Diminta Waspada
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, mengimbau warga agar tidak mendekati area dalam radius 8 kilometer dari puncak kawah. Selain itu, potensi ancaman awan panas guguran dan aliran lahar juga menjadi perhatian utama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
"Kami mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak beraktivitas di area berbahaya, khususnya dalam radius 8 kilometer dari puncak. Selain itu, juga perlu diwaspadai potensi aliran lahar yang dapat terjadi sewaktu-waktu," jelas Mukdas Sofian.
Pantauan dan Langkah Mitigasi
Hingga saat ini, tim pemantau terus melakukan observasi terhadap perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Pihak berwenang juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk mengantisipasi kemungkinan dampak lebih lanjut dari erupsi ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun selalu waspada terhadap kemungkinan erupsi susulan. Warga yang berada di sekitar aliran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Sat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi aliran lahar dingin, terutama saat terjadi hujan di wilayah puncak Semeru.
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau situasi dan akan memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas yang lebih signifikan. Masyarakat diminta untuk mengandalkan informasi resmi dari PVMBG dan BPBD guna menghindari penyebaran informasi hoaks terkait aktivitas Gunung Semeru.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram