Saturday, March 22, 2025

Lapas Kelas IIA Kediri Perketat Pengamanan Jelang Lebaran 2025 untuk Cegah Insiden Kaburnya Napi

Lapas Kelas IIA Kediri Perketat Pengamanan Jelang Lebaran 2025 untuk Cegah Insiden Kaburnya Napi

  


Kediri, 22 Maret 2025, rakyatindonesia.com  – Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri mengambil langkah proaktif untuk memperketat pengamanan. Langkah ini diambil sebagai respons atas insiden kaburnya puluhan narapidana di Lapas Kutacane, Aceh Tenggara, beberapa waktu lalu. Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Solichin, menegaskan pentingnya sinergi dengan berbagai instansi keamanan guna mencegah kejadian serupa terjadi di wilayahnya.

Untuk memperkuat pengamanan, Lapas Kediri menjalin kerja sama erat dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). "Nantinya petugas keamanan kami akan bersinergi dengan pihak TNI dan Polri. Sehingga personel penjagaan dipastikan lebih kuat," ujar Solichin. Rencananya, personel dari TNI dan Polri akan turut serta dalam penjagaan selama periode Lebaran, memastikan keamanan dan ketertiban di dalam lapas tetap terjaga. ​

Selain kolaborasi dengan aparat keamanan, Lapas Kediri juga menambah jumlah petugas jaga. Biasanya, jumlah petugas yang berjaga sebanyak lima orang, namun menjelang Lebaran ditingkatkan menjadi sepuluh orang. Penjagaan ini mencakup petugas pemeriksa makanan dan minuman, petugas penjaga pintu, serta petugas pengawal narapidana. "Jelang Lebaran ini kami juga sering melakukan sidak di blok hunian narapidana guna meminimalkan tindak kejahatan yang bisa muncul secara tiba-tiba," tambah Solichin. ​

Solichin juga menekankan pentingnya kedisiplinan petugas lapas dalam menjalankan tugas, terutama terkait pengamanan. Ia mengimbau agar petugas tidak lalai dan selalu waspada. Selain itu, peran keluarga narapidana dianggap krusial dalam memberikan motivasi kepada warga binaan. "Untuk pihak keluarga, saya berharap mampu memberikan motivasi kepada narapidana agar semangat mengikuti kegiatan pembinaan, sehingga setelah keluar lapas bisa menjadi pribadi yang lebih baik," pungkasnya. ​

Insiden kaburnya puluhan narapidana di Lapas Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, menjadi pelajaran berharga bagi berbagai lapas di Indonesia. Peristiwa yang terjadi pada 10 Maret 2025 tersebut dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kelebihan kapasitas hunian dan ketidakpuasan narapidana terhadap fasilitas yang ada. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Aceh, Yan Ruswanto, menyebutkan bahwa lapas tersebut mengalami overkapasitas, dengan jumlah penghuni mencapai 368 orang dari kapasitas ideal 100 orang. ​

Menanggapi situasi tersebut, Lapas Kediri berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pengamanan dan pelayanan. Selain penambahan personel dan kerja sama dengan aparat keamanan, upaya peningkatan fasilitas dan kesejahteraan narapidana juga menjadi perhatian utama. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah, dan keamanan serta ketertiban di Lapas Kediri tetap terjaga, terutama menjelang perayaan Idul Fitri.

Melalui upaya kolaboratif dan peningkatan internal ini, Lapas Kelas IIA Kediri menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan manusiawi, sejalan dengan tujuan rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi para narapidana.(Red.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved