BANDUNG, rakyatindonesia.com – Seorang pria asal India bernama Narendra Vikramaditya Yadav harus berurusan dengan pihak berwajib setelah aksinya menyamar sebagai dokter ahli jantung terbongkar. Ia dicurigai telah melakukan praktik medis tanpa izin yang menyebabkan tewasnya tujuh pasien di sebuah fasilitas kesehatan di negara bagian Madhya Pradesh.
Dalam laporan sejumlah media India, Yadav menjalankan praktik kedokteran dengan mengaku sebagai Dr John Camm, profesor emeritus di bidang kardiologi klinis dari St George’s University, London, Inggris. Ia memalsukan identitas dan dokumen untuk bisa bekerja di Rumah Sakit Mission, tempat ia disebut-sebut telah menangani banyak pasien.
Penangkapan terhadap Yadav dilakukan setelah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia India memulai penyelidikan atas rentetan kematian misterius yang terjadi sepanjang awal tahun 2025.
“Setelah dilakukan penyelidikan, dokumen yang digunakan tersangka dinyatakan palsu. Ia telah kami amankan dan sedang menjalani proses hukum,” jelas Supt Somvanshi, pejabat kepolisian yang menangani kasus ini, dikutip dari laporan media lokal pada Sabtu (12/4/2025).
Tujuh pasien dilaporkan meninggal usai menjalani prosedur medis angioplasti yang dilakukan oleh Yadav. Angioplasti adalah prosedur medis serius yang seharusnya hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional dan tersertifikasi.
Kasus ini menjadi perhatian publik India setelah seorang warga bernama Nabi Qureshi melaporkan kematian ibunya secara resmi kepada otoritas. Ia mengaku curiga setelah dokter yang menangani ibunya tiba-tiba menghilang tanpa jejak usai prosedur.
“Begitu ibu saya meninggal, pria itu langsung tidak terlihat. Kami curiga dan mulai mencari tahu siapa dia sebenarnya,” ujar Nabi dalam wawancaranya dengan NDTV.
Wakil Ketua Menteri Madhya Pradesh, Rajendra Shukla, menegaskan bahwa pemerintah negara bagian akan mengambil langkah hukum tegas terhadap Yadav apabila terbukti melakukan tindak pidana.
Lebih mengejutkan, identitas Yadav sebelumnya sudah sempat menjadi perbincangan. Dalam sebuah blog pribadi pada tahun 2019, ia mengaku sebagai murid langsung dari Prof John Camm di Inggris dan menyebut dirinya pernah menjadi ahli jantung intervensional di Rumah Sakit St George sejak tahun 2002.
Tak hanya itu, dalam catatan tersebut, Yadav juga menyatakan dirinya sempat bekerja di beberapa rumah sakit besar di New Delhi, dan bahkan mengklaim memiliki pengalaman praktik di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Spanyol.
Namun, data dari catatan perusahaan di Inggris menyebut bahwa Yadav justru mendirikan beberapa entitas bisnis pada tahun 2018 menggunakan nama asli Dr Narendra Vikramaditya Yadav. Dalam waktu singkat, ia kemudian mengganti namanya menjadi Dr Narendra John Camm, seolah mengukuhkan identitas palsu yang digunakannya untuk menipu banyak orang.
Kasus ini kini terus didalami oleh otoritas hukum India, dan masyarakat diminta lebih waspada terhadap praktik-praktik ilegal di sektor kesehatan. Penipuan semacam ini dianggap sangat berbahaya karena menyangkut nyawa manusia dan kepercayaan publik terhadap layanan medis.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram