Sunday, April 13, 2025

Dinas PUPR Kota Kediri Kebut Penyusunan Masterplan Drainase, Target Rampung Tahun Ini

Dinas PUPR Kota Kediri Kebut Penyusunan Masterplan Drainase, Target Rampung Tahun Ini

  


KEDIRI,  rakyatindonesia.com – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menargetkan penyusunan masterplan drainase rampung pada tahun ini. Langkah tersebut diambil guna menjawab persoalan genangan air dan banjir yang masih kerap terjadi di sejumlah titik.

Plt Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi menjelaskan bahwa permasalahan banjir di wilayahnya belum bisa ditangani secara menyeluruh karena terbatasnya data dan rujukan teknis dari sistem drainase yang sudah lama tidak diperbarui.

"Selama ini kita masih mengandalkan pemeliharaan rutin. Tapi untuk langkah strategis dan komprehensif, butuh kajian menyeluruh. Oleh karena itu, kita pacu penyusunan masterplan agar bisa keluar rekomendasinya," ungkap Yono.

Menurutnya, dalam dokumen masterplan tersebut nantinya akan tercantum area-area prioritas yang berpotensi menjadi langganan genangan. Dengan begitu, anggaran pembangunan dapat difokuskan ke kawasan yang paling krusial.

"Misalnya nanti yang jadi fokus adalah kawasan Jalan Patimura, maka seluruh anggaran akan kita arahkan ke situ hingga tuntas. Tidak kita bagi ke titik-titik kecil secara parsial," terangnya.

Saat ini, penyusunan masterplan tengah digarap oleh tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Targetnya, rekomendasi teknis selesai sebelum tutup tahun, agar di tahun selanjutnya bisa dilanjutkan ke tahap perencanaan desain rinci atau Detail Engineering Design (DED).

"Dari DED itu nanti baru kita ajukan ke anggaran fisik tahun berikutnya. Jadi penanganan harus bertahap: kajian, perencanaan, baru eksekusi," jelasnya.

Lebih lanjut, Yono menyoroti kondisi drainase Kota Kediri yang belum sejalan dengan pesatnya perkembangan kota. Banyaknya pembangunan yang menghilangkan lahan resapan menjadi tantangan tersendiri.

"Permukaan kedap air makin luas. Air hujan yang dulunya meresap, sekarang langsung mengalir ke jalan karena lahannya sudah diplester atau dibangun," tuturnya.

Salah satu kawasan yang menjadi perhatian adalah Perumahan Mojoroto Indah yang dulunya merupakan area embung atau cekungan alami. Kini, daerah tersebut justru menjadi titik genangan karena tidak ada sistem drainase yang memadai.

"Di sana solusinya bisa pakai pompa atau kita buatkan embung mini untuk menampung air hujan. Semuanya akan terlihat lebih jelas setelah masterplan selesai," lanjut Yono.

Ia menambahkan, saat ini Kota Kediri hanya mengandalkan sistem pemeliharaan drainase dengan melakukan pembersihan sampah dan endapan secara rutin. Dinas PUPR bahkan melakukan inspeksi saluran setiap pagi untuk memastikan tidak ada penyumbatan.

Namun upaya ini masih terbatas karena persoalan anggaran. Yono menyebut, porsi anggaran Dinas PUPR hanya sekitar 8,8 persen dari total APBD Kota Kediri.

"Makanya kita harus pilih mana yang paling prioritas. Karena untuk atasi banjir itu nggak bisa cuma satu titik, harus satu sistem yang terintegrasi," tegasnya.

Salah satu solusi yang juga akan dimunculkan dari masterplan adalah opsi pembuatan sudetan air. Seperti di wilayah Kecamatan Mojoroto, tepatnya Jl Veteran, yang sering tergenang padahal tidak jauh dari Sungai Kedak yang bermuara ke Sungai Brantas.

"Setelah ditelusuri, ternyata tidak ada saluran penghubung dari sana ke sungai. Akhirnya airnya numpuk di wilayah cekungan seperti Veteran dan Wilis Mukti," pungkas Yono.

Ia berharap, melalui penyusunan masterplan baru ini, Pemerintah Kota Kediri memiliki arah yang lebih jelas dan data yang kuat dalam menangani persoalan banjir secara menyeluruh dan berkelanjutan.(RED.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved