Wednesday, April 9, 2025

Mahasiswa Kediri Riset Robotika di Jepang, Terinspirasi dari Masalah Sehari-hari hingga Presentasi di Forum Internasional

Mahasiswa Kediri Riset Robotika di Jepang, Terinspirasi dari Masalah Sehari-hari hingga Presentasi di Forum Internasional

 



 Kediri,rakyatindonesia.com – Bagi Dafit Ody Endriantono, perjalanan ke Negeri Matahari Terbit beberapa waktu lalu merupakan pengalaman pertama yang tak akan terlupakan. Namun, tujuannya ke Jepang bukanlah untuk berwisata, melainkan untuk menapaki mimpi besar menjadi seorang ilmuwan.

Selama dua bulan penuh sejak 4 Februari 2025, Ody—sapaan akrabnya—menjalani program riset di Kanagawa Institute of Technology, Jepang. Ia merupakan satu dari delapan mahasiswa terpilih se-Indonesia yang mendapatkan kesempatan beasiswa riset di kampus bergengsi tersebut.

“Saya sangat bersyukur bisa terpilih. Apalagi sebelumnya harus bersaing dengan sekitar 50 mahasiswa dari kampus saya sendiri,” ungkap mahasiswa program D-4 Teknik Elektronika ini.

Dalam program tersebut, Ody mendalami bidang robotika dengan fokus pada pengembangan teknologi cleaner robot atau robot pembersih. Inspirasi risetnya datang dari pengalaman sederhana saat mengunjungi rumah profesor pembimbingnya di Jepang. Ketika itu, robot pembersih di rumah sang profesor tidak bekerja maksimal karena kesulitan mengenali jenis sampah tertentu.

“Robot itu berhenti saat mendeteksi kabel atau benda besar. Dari situ saya mulai berpikir bagaimana caranya agar robot bisa membedakan jenis sampah dan tetap melanjutkan tugasnya,” jelas pemuda berusia 21 tahun tersebut.

Berangkat dari permasalahan itu, alumnus SMK Al Huda Kediri ini kemudian merancang sistem pada robot agar dapat mengenali mana sampah yang bisa diambil dan mana yang harus dilewati, sekaligus memberi notifikasi kepada pengguna jika ditemukan sampah yang terlalu besar.

Riset yang dilakukannya ini tidak hanya berhenti di laboratorium. Pada 19 Maret lalu, Ody mendapat kehormatan mempresentasikan hasil temuannya dalam ajang Joint International Workshop 2025 on AI Engineering and Technology di Atsugi, Prefektur Kanagawa. Dalam forum ilmiah tersebut, ia berdiskusi dan bertukar gagasan dengan mahasiswa dan peneliti dari berbagai negara, seperti Jepang, Thailand, dan Malaysia.

“Saya merasa bangga sekaligus tertantang. Karena ini pertama kali saya ikut event internasional, sekaligus jadi pembicara,” ujarnya.

Meskipun tergolong baru di dunia robotika—yang mulai ia geluti sejak masuk kuliah—Ody tetap menunjukkan semangat dan tekad yang luar biasa. Baginya, keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus maju. Terlahir dari keluarga sederhana, ia tinggal bersama kakek dan neneknya di Lingkungan Premanan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, setelah sang ayah meninggal saat ia masih berusia empat tahun. Sementara ibunya tidak tinggal serumah dengannya.

“Alhamdulillah saya kuliah lewat jalur beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kalau tidak, mungkin saya tidak bisa melanjutkan kuliah,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Ia pun berharap agar semakin banyak anak muda Indonesia yang mendapatkan akses pendidikan dan riset, terutama di bidang teknologi. “Semoga peluang-peluang kolaborasi seperti ini bisa terus terbuka untuk generasi muda yang punya mimpi besar,” imbuhnya.

Selanjutnya, Ody masih akan melanjutkan kolaborasi riset bersama profesor pembimbingnya dari Jepang untuk menyusun jurnal ilmiah sebagai bentuk tindak lanjut risetnya sebelum diimplementasikan secara nyata di lapangan.

Prestasi dan semangat Ody menjadi cerminan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di level internasional, asalkan diberi kesempatan yang tepat dan dukungan yang memadai.(red.sad)


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved