Friday, April 11, 2025

Pemkot Kediri Bentuk Satgas Khusus untuk Cegah Anak Terpapar Konten Pornografi di Era Digital

Pemkot Kediri Bentuk Satgas Khusus untuk Cegah Anak Terpapar Konten Pornografi di Era Digital

 



Kediri, rakyatindonesia.com  – Di tengah derasnya arus digitalisasi, teknologi ibarat pedang bermata dua: bisa membawa manfaat besar, namun juga menyimpan potensi ancaman. Salah satu ancaman nyata yang mengintai generasi muda, khususnya anak-anak, adalah mudahnya akses terhadap konten pornografi di dunia maya.

Kendati pemerintah pusat terus berupaya memblokir situs-situs bermuatan dewasa, namun praktik penyebaran konten asusila kini justru marak beredar di platform media sosial. Fenomena ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi Pemerintah Kota Kediri.

Sebagai langkah preventif, Pemkot Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3AP2KB) membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani dan mencegah penyebaran pornografi yang berpotensi menjangkau anak-anak dan remaja.

“Kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan. Perkembangan teknologi di Kota Kediri sangat cepat, namun literasi digitalnya belum sepenuhnya seimbang,” ungkap Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, Arief Cholisudin, yang akrab disapa Cholis.

Ia menambahkan, kemudahan akses aplikasi melalui perangkat seluler membuka celah besar terhadap potensi penyalahgunaan, termasuk untuk mengakses konten-konten dewasa. Bahkan, pihaknya mencatat beberapa kasus kejahatan seksual yang berawal dari aplikasi kencan dan berakhir di kamar hotel di wilayah Kota Kediri.

“Ini menjadi alarm bagi kita semua. Kota Kediri sudah menjadi sasaran,” ujarnya. Menurut Cholis, jika tidak ditangani serius, maka anak-anak yang notabene belum memiliki kontrol diri yang kuat bisa menjadi korban berikutnya.

Satgas yang dibentuk ini akan bergerak aktif melakukan edukasi, pemantauan, hingga penanganan kasus. Fokusnya tak hanya pada anak-anak, tetapi juga kepada orang tua dan guru sebagai pihak yang berperan penting dalam pengawasan.

Lebih lanjut, Pemkot Kediri mendorong partisipasi generasi muda dalam upaya pencegahan. Salah satunya melalui komunitas remaja seperti Generasi Berencana (Genre) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang telah dibina di sekolah-sekolah dan kelurahan.

“Kami ingin melibatkan para remaja agar sadar terhadap bahaya konten pornografi. Pendekatan dari teman sebaya akan lebih efektif menyasar anak muda,” tutur Cholis.

Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya saling peduli dan literasi digital sejak dini. “Anak-anak perlu dibekali pengetahuan bagaimana bersikap bijak di dunia maya. Teknologi harus digunakan sebagai alat bantu belajar dan berkarya, bukan sebaliknya,” pungkasnya.

Dengan kehadiran satgas ini, Pemkot Kediri berharap masyarakat, terutama keluarga dan lingkungan sekolah, bisa menjadi garda terdepan dalam menciptakan ruang digital yang aman dan sehat bagi generasi penerus.(RED.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved