Kediri, rakyatindonesia.com – Menyusul keresahan warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, akibat tercemarnya sumber air sumur, upaya tanggap darurat mulai dilakukan. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) MKSO Tebu Kebun Dhoho bergerak cepat dengan mendistribusikan air bersih sejak Senin (11/3).
Penyaluran air ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap warga yang terdampak. Drop air bersih ini akan terus berlanjut hingga hasil uji laboratorium mengenai zat pencemar diketahui secara pasti.
“Kami telah melakukan pengambilan sampel air bersama pihak berwenang. Nantinya, kami akan menyinkronkan hasil tersebut dengan instansi terkait agar bisa diketahui penyebab pastinya,” ungkap Ardi Meidianto Putra, Manajer Umum PT SGN MKSO Kebun Dhoho, saat diwawancarai di lokasi pembagian air bersih.
Lebih lanjut Ardi menyebutkan bahwa bantuan ini bertujuan agar warga tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti mandi, mencuci, dan memasak. Penyaluran air akan tetap berlangsung hingga titik pencemaran berhasil diidentifikasi.
“Selama ini dari analisa awal, terdapat zat-zat yang tidak sesuai dengan kandungan pupuk yang kami aplikasikan di area kebun. Maka kami memilih langkah proaktif dengan menyediakan air bersih,” jelasnya.
Proses pendistribusian dimulai pukul 14.30 WIB. Warga tampak antusias mendatangi lokasi pembagian air, membawa berbagai wadah seperti jerigen, ember, dan galon isi ulang. PT SGN MKSO menyediakan tujuh tandon berkapasitas 1.000 liter, yang akan diisi ulang setiap pagi.
“Kalau nanti ada tambahan tandon dari pihak lain, tentu akan kami bantu dalam pengisian airnya. Kami terbuka terhadap kolaborasi demi kelangsungan kebutuhan masyarakat,” lanjut Ardi.
Respons warga atas bantuan ini sangat positif. Buduah (60), warga setempat, mengaku lega dengan hadirnya bantuan air bersih. Selama dua bulan terakhir, dia harus mengambil air dari rumah saudaranya yang jaraknya lumayan jauh.
“Kalau naik motor bawa galon agak repot, saya sering minta tolong anak,” keluhnya.
Senada dengan Buduah, Bintoro Edi (37) juga merasa terbantu namun berharap ada peningkatan. Ia menilai satu tandon untuk beberapa rumah masih kurang memadai, terlebih jika pengisian hanya dilakukan sekali dalam sehari.
“Kalau bisa sehari dua kali atau tambah tandon lagi. Tapi alhamdulillah desa juga bantu menambah pasokan,” tuturnya. Ia menyebutkan bahwa warga juga bisa menyampaikan kebutuhan tambahan kepada perangkat desa setempat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menyampaikan bahwa penyaluran air bersih ini merupakan bentuk solidaritas sosial yang perlu diapresiasi, sembari menegaskan bahwa pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium terkait sumber pencemaran.
“Dari pemerintah daerah sendiri, kami juga berkoordinasi dengan BPBD untuk mendukung pengiriman air bersih. Jadwal distribusinya tengah kami koordinasikan. Bila diperlukan tambahan, DLH juga siap membantu,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, belasan sumur warga di Dusun Plosolor mengalami pencemaran. Air berubah warna menjadi keruh dan mengeluarkan bau tak sedap, mirip limbah, sehingga tak lagi layak dikonsumsi. Warga kini berharap kepastian atas penyebab pencemaran dan solusi jangka panjang dari berbagai pihak.(red.surya)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram