Monday, June 23, 2025

Kondisi Kesehatan Jokowi Jadi Perbincangan, Muncul Dugaan Sindrom Langka

 Kondisi Kesehatan Jokowi Jadi Perbincangan, Muncul Dugaan Sindrom Langka

 

KEDIRI, rakyatindonesia.com– Kondisi kesehatan mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa ia mengidap penyakit kulit langka. Spekulasi ini mencuat saat Jokowi merayakan ulang tahunnya yang ke-64 di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, belum lama ini.

Sejumlah warga datang memberikan ucapan selamat ulang tahun. Jokowi pun menyampaikan apresiasi atas perhatian masyarakat.
"Matur nuwun, terima kasih sudah hadir," ujar Jokowi kepada warga.

Namun yang menjadi perhatian publik bukan hanya perayaan ulang tahunnya, melainkan kondisi fisiknya yang tampak berbeda. Terlihat adanya ruam-ruam kehitaman di leher dan wajahnya, yang belakangan disebut akibat alergi kulit.

Diketahui, Jokowi sempat jatuh sakit setelah kunjungan ke Vatikan dalam rangka menghadiri acara pemakaman Paus Fransiskus sebagai utusan dari Presiden Prabowo Subianto. Ia kemudian dikabarkan mengalami alergi kulit.

"Kan sudah disampaikan, alergi biasa waktu ke Vatikan kemarin," ungkap Jokowi di Solo, Jumat (6/6), sebagaimana dikutip dari Jawa Pos.

Meski mengaku kondisinya membaik—bahkan sempat mengikuti salat Idul Adha di Graha Saba Buana—keresahan publik tetap muncul. Di media sosial X (dulu Twitter), beredar spekulasi bahwa Jokowi mengalami penyakit langka bernama Sindrom Stevens-Johnson (SJS).

Spekulasi itu mencuat setelah seorang warganet dan akun-akun kesehatan mengaitkan gejala fisik Jokowi dengan kondisi medis serius. Dokter Tifa, salah satu yang turut mengomentari, menyebut perubahan pada wajah Jokowi seperti melasma, bercak hitam, hingga dugaan alopecia atau kerontokan rambut parah.

"Pak Jokowi kok seperti kena autoimun? Wajah dan leher penuh melasma, dan rambut rontok di beberapa bagian," tulis akun tersebut.

Apa Itu Sindrom Stevens-Johnson?

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah kelainan kulit serius akibat reaksi alergi parah, biasanya dipicu oleh konsumsi obat-obatan tertentu atau infeksi. Gejalanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan, lepuhan, dan pengelupasan kulit, yang bisa menyerang area seperti mata, mulut, hingga organ intim.

Kondisi ini berbeda dengan alergi biasa karena tingkat keparahannya jauh lebih tinggi. Jika tidak segera ditangani, SJS dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.

Meski Jokowi telah mengklarifikasi bahwa ia hanya mengalami alergi ringan, munculnya perubahan fisik dan komentar dari pihak-pihak tertentu terus memicu spekulasi di publik.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari tim medis atau dokter pribadi Jokowi mengenai dugaan SJS tersebut. (red:a)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved