ISLAMABAD,rakyatindonesia.com – Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, menyerukan persatuan negara-negara Muslim untuk menghadapi agresi Israel. Seruan ini disampaikan Asif menyusul serangan udara Israel terhadap sejumlah fasilitas militer dan nuklir di wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025).
Dalam pidatonya di hadapan Majelis Nasional Pakistan, Sabtu (14/6), Asif menegaskan bahwa ketidakmampuan dunia Islam merespons secara kolektif hanya akan memperparah konflik dan meningkatkan instabilitas di kawasan Timur Tengah.
"Israel tidak bergerak sendiri. Ada dukungan intelijen, perlindungan, serta sokongan dari pihak lain di balik aksi mereka," tegas Asif seperti dilansir media Rusia, RT.
Desak OKI Gelar Pertemuan Darurat
Asif menilai umat Islam saat ini berada dalam posisi yang lemah secara militer, sehingga perlu ada aksi bersama dan respons strategis untuk mencegah konflik lebih luas.
Ia menyoroti pola serangan Israel terhadap negara-negara mayoritas Muslim seperti Iran, Palestina, dan Yaman yang menurutnya menunjukkan agenda agresi yang sistematis.
“Jika dunia Islam terus berjalan sendiri-sendiri dan sibuk dengan kepentingan nasional masing-masing, maka akan datang saatnya setiap negara akan jadi korban,” katanya memperingatkan.
Menhan Pakistan juga mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera menggelar sidang luar biasa, guna merumuskan langkah-langkah tegas terhadap tindakan Israel yang dinilai mengancam perdamaian global.
Dukung Penuh Iran, Serukan Pemutusan Hubungan dengan Israel
Dalam pidatonya, Asif menyatakan bahwa Pakistan akan berdiri bersama Iran dan mendukungnya dalam forum-forum internasional, terutama dalam hal perlindungan kedaulatan dan keamanan regional.
“Negara-negara Muslim yang masih menjalin hubungan diplomatik dengan Israel harus mempertimbangkan kembali sikap mereka. Hubungan itu sebaiknya diputus,” tandasnya.
Pernyataan tersebut menegaskan posisi Pakistan yang menolak normalisasi dengan Tel Aviv, serta menekankan pentingnya solidaritas antarnegara Islam.
Ketegangan Memuncak Setelah Serangan Balasan Iran
Sebagaimana diketahui, militer Israel melakukan serangan udara besar-besaran terhadap beberapa fasilitas strategis di Iran, menyebabkan tewasnya sejumlah pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim serangan itu bertujuan untuk menghalangi pengembangan senjata nuklir oleh Teheran.
Iran kemudian merespons dengan meluncurkan rudal balistik ke sejumlah wilayah Israel, termasuk Tel Aviv. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meskipun membantah keterlibatan langsung negaranya, secara terbuka menyatakan dukungan atas operasi militer Israel.
Sebagai dampak dari situasi ini, Iran menangguhkan sementara pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat, meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya konflik berkepanjangan di Timur Tengah. (red: a)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram