Jumat, 15 Desember 2023

Jawaban Tragedi Satu Keluarga Bunuh Diri di Malang gegara Beban Utang

 Jawaban Tragedi Satu Keluarga Bunuh Diri di Malang gegara Beban Utang

 

Malang, rakyatindonesia.com - Teka-teki pemicu keluarga guru SD di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang bunuh diri terungkap. Polisi menyebut motif para korban mengakhiri hidup karena persoalan beban utang.


Sekeluarga yang tewas itu antara lain sang ayah berinisial WE (44) yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD), sang ibu berinisial SU (40), dan seorang putri berinisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, motif tersebut terkuak dari hasil pemeriksaan beberapa saksi. Di mana para saksi itu pernah didatangi WE (korban) untuk meminjam uang.

"Dari pemeriksaan saksi-saksi, kami menduga kalau Pak WE memiliki banyak tanggungan utang dan itu menjadi motif yaitu faktor ekonomi," terang Gandha kepada wartawan di Mapolsek Pakis, Rabu (13/12/2023).

Meski demikian, polisi belum mengetahui secara detail berapa utang yang dimiliki oleh WE tersebut. Namun, bisa dipastikan faktor yang mendorong satu keluarga bunuh diri karena beban utang yang dimiliki.

"Kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutangi, utang konvensional masih mendominasi. Kalau pinjol belum kami dapati karena handphone Pak WE belum ditemukan hingga saat ini," terang Gandha.

Gandha mengaku sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap tabir kematian satu keluarga tersebut. Saksi-saksi tersebut, salah satunya adalah AKE, putri WE yang selamat.

"Saksi sudah kita mintai keterangan sebanyak 7 orang. Di antaranya dari anak yang masih hidup, kemudian rekan kerja Pak WE, tetangga sebelah rumah, dan Ketua RW yang merupakan tetangga korban," terangnya.

Selain motif bunuh diri, polisi juga mengungkapkan bagaiman kronologi aksi nekat satu keluarga tersebut. Hal ini didasarkan dari pemeriksaan jenazah serta hasil olah TKP di lokasi.

Gandha menyebut korban ibu dan anak diketahui meninggal terlebih dahulu dengan menenggak obat nyamuk. Ini sesuai ciri-ciri mulut berbusa. "Dari fakta hasil olah TKP bisa dilihat bahwa kurun waktu kematian dari tiga korban, baik Bapak WE, Ibu SU, anak RY ini kesimpulan sementara hasil olah TKP yaitu untuk ibu SU dan RY kemungkinan meninggal dunia lebih dahulu," jelas Gandha.(red.L)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved