Selasa, 26 Desember 2023

Tragedi Adu Banteng yang Tewaskan Sang Dokter Dermawan

 Tragedi Adu Banteng yang Tewaskan Sang Dokter Dermawan

 

Bandung, rakyatindonesia.com - Kecelakaan maut antara mobil ambulans dan truk terjadi di Jalan Raya Pangandaran, Dusun Cihideung, RT02 RW 06 Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran pada Senin (13/3/2023) sekitar pukul 06.25 WIB.

Sopir ambulans seketika tewas dalam insiden nahas tersebut. Setelah diselidiki, sang pengemudi ambulans ternyata seorang dokter. Namanya dokter Laurensius Suntoro (59).

Hari itu, Suntoro mengendarai mobil ambulans miliknya sendiri. Ambulans itu bertuliskan Klinik Berkah Medika, klinik miliknya yang jadi tempat praktek Suntoro sehari-hari di Banjaraya, Kabupaten Ciamis.

Sebetulnya Suntoro pergi untuk melihat resto miliknya dan menginap di hotel yang dimilikinya di Pangandaran. Sang dokter memutuskan mengemudikan ambulans dengan maksud yang mulia, yakni agar bisa menolong jika ada yang membutuhkan. Hal ini diungkapkan oleh Rudi, salah satu koki restoran Golden Seahorse, milik Suntoro.

"Dia kan dokter, ia bilang jika bawa ambulans itu takutnya ada orang yang membutuhkan di tengah jalan bisa saya langsung bantu penanganan," ucap Rudi.

Menurut Rudi, Suntoro sudah sering mengenakan mobil ambulans untuk aktivitasnya pulang-pergi ke Pangandaran dari Banjarsari. Kata Rudi, mendiang merasa lebih nyaman, padahal Suntoro punya mobil pribadi yang jauh lebih bagus.

"Saya ceritakan apa yang dia ceritakan a, dia bilangnya takut ada orang membutuhkan di perjalanan bisa langsung bantu. Makannya dia sering lebih memilih ambulans padahal punya mobil yang lebih bagus," ceritanya.

"Terus dia bilang, pakai ambulans itu olahraga. Karena Banjarsari-Pangandaran dekat. Meskipun usianya 59 tahun dia tetap selalu kelihatan sehat penuh senyuman," lanjut Rudi.

Kenangan indah juga terekam dalam benak Teti Kurniati, salah seorang pegawai Klinik Berkah Medika. Ia mengaku, dokter Suntoro sudah beberapa kali membawa ambulans sendiri meski sudah ada sopir khusus.

"Memang sudah biasa, kalau sudah tidak ada pasien, sorenya ke Pangandaran, ke resto miliknya. Biasanya pakai Pajero, tapi kemarin pakai ambulans. Biasanya hari Minggu sudah kembali ke klinik. Tapi kemarin nginep lagi Minggunya," ungkap Teti, Selasa (14/3/2023) lalu.

Tak ada yang tahu bahwa Senin (13/3/2023) itu akan terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa sang dokter. Hari itu, rencananya ambulans akan dipakai membawa pasien untuk USG. Sehingga Suntoro berangkat pagi dari Pangandaran ke kliniknya.

Telepon Teti saat Senin subuh berdering. Dokter Suntoro meminta tolong pada Teti untuk menyiapkan sarapan. Tapi Teti kaget bukan main, saat sarapan di meja sudah siap, dokter itu dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan di Padaherang, Pangandaran.

"Saya kaget dan nangis. Baru saja selesai menyiapkan untuk sarapan karena hari Senin mau praktek seperti biasa, tapi dapat kabar dokter kecelakaan sekitar pukul 07.00," katanya.

"Sangat kehilangan, beliau orangnya sangat baik, dekat sama semua pegawainya. Saya sudah 15 tahun bekerja melayani dokter, makannya, pakaiannya," lanjut Teti.

Kecelakaan tragis itu bermula saat sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel bernopol D 9276 AE hendak menyalip kendaraan, dari arah Banjar menuju ke Pangandaran.

Saat truk menyalip, mobil ambulans yang dikemudikan Suntoro melaju kencang. Kecelakaan pun tak terelakkan. Mobil ambulans itu terseret sejauh 10 meter.

Tewasnya Suntoro tak hanya membuat selimut duka bagi para karyawan dan keluarganya. Namun juga membekas bagi warga sekitar.

Dokter yang merupakan anggota IDI Kabupaten Ciamis ini mempunyai citra positif di mata masyarakat. Ia dikenal dermawan. Hal ini diungkapkan oleh Ukamah alias Bi Nyai, pemilik warung di samping Klinik Berkah Medika saat ditemui, Selasa (14/3/2023).

Nyai menuturkan setelah kejadian banyak warga yang melayat ke klinik. Mengingat dokter Suntoro cukup dikenal oleh warga Ciamis dan warga Pangandaran.

Selain itu, ada beberapa pasien yang tak tahu tentang kabar duka ini, sehingga masih datang untuk berobat. Begitu mereka mengetahui, rasa sedih pun tak terbendung dari para pasiennya.

Setelah kejadian, Klinik Berkah Medika milik dokter Suntoro sementara tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Kemarin sore ada beberapa pasien dari Pangandaran yang mau berobat jalan. Mereka tidak tahu dokter meninggal kecelakaan. Setelah dikasih tahu mereka langsung kaget dan ikut menangis," ungkap Nyai.(red.L)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved