Minggu, 03 Desember 2023

Tragis Remaja Pesilat Karanganyar Tewas Usai Dihukum Doweran 5 Senior

 Tragis Remaja Pesilat Karanganyar Tewas Usai Dihukum Doweran 5 Senior

  

Solo, rakyatindonesia.com – Seorang pelajar SMP asal Karanganyar, WA (14) tewas usai mengikuti latihan silat. Terungkap bahwa dalam latihan tersebut dia menerima hukuman dari seniornya. Diduga ada unsur kekerasan dalam hukuman itu.


Peristiwa tragis itu menjadi salah satu berita yang populer dan banyak dibaca selama sepekan ini.

WA sebenarnya bukan orang baru di perguruan silat itu. Dia sudah satu tahun bergabung. Namun kali ini dia mendapat perintah dari seniornya untuk mengajak 4 orang untuk bergabung.

Rupanya WA gagal memenuhi perintah tersebut sehingga mendapat hukuman dari para seniornya dalam latihan yang digelar Minggu (26/11/2023).

"Tetapi saat latihan, korban tidak bisa mendapatkan empat siswa baru. Hingga akhirnya korban mendapatkan hukuman," kata Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Imam, Senin (27/11/2023).

Hukuman yang diberikan diduga mengandung unsur kekerasan. Saat itu WA diminta mengambil posisi kuda-kuda ambil napas atau yang biasa disebut doweran.

Saat WA melakukan doweran itu, beberapa senior melakukan kekerasan dengan menendang dan memukulnya. WA lantas terjatuh dan mengeluarkan suara seperti orang mendengkur.

Para seniornya itu kemudian mencoba menolongnya. Mereka membawa WA ke teras dan memberinya minum.

"Kondisi korban bertambah parah, saat dipegang tangannya terasa dingin dan detak jantung sudah tidak ada. Korban akhirnya korban dibawa ke RSUD Karanganyar," ujar Imam.

Setiba di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia. Keluarga korban pun melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Polisi langsung memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasilnya, polisi menetapkan lima tersangka. Mereka berinisial BP (21), RS (20), AE (17), HT (16), dan MA (15). Semuanya warga Karanganyar. Polisi juga mengamankan barang bukti satu setel baju perguruan silat milik korban.

"Kelimanya statusnya sudah tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Setiyanto saat dihubungi detikJateng, Senin (27/11/2023).

Adapun ayah korban, Suparno mengaku tidak terima dengan perlakuan terhadap anaknya. dia menuntut agar kelima senior yang menghukum anaknya itu bertanggung jawab.

"Saya tuntut gitu saja, ada lima orang katanya. Lima orang harus tanggung jawab. Setelah itu saya ngurusi anak saya," kata Suparno.

Dia mengaku sejak awal tidak setuju anaknya mengikuti perguruan silat. Apalagi, selama ikut silat, tubuh anaknya semakin kurus.

"Setelah anaknya ikut itu, kelihatannya ada beban juga, semakin kurus. Harus ikut itu, tapi tidak bisa keluar, sepertinya seperti itu," ujarnya.(red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved