TULUNGAGUNG, rakyatindonesia.com – Dua unit bus sekolah yang dikelola Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung mengalami kerusakan dan kini dalam tahap perbaikan. Kendaraan yang melayani rute Kecamatan Bandung dan Kecamatan Gondang ini untuk sementara tidak bisa beroperasi, sehingga berdampak pada layanan antar jemput para siswa.
Kepala Dishub Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro, mengakui bahwa kerusakan dua armada ini cukup mengganggu operasional. “Dengan dua bus yang rusak, otomatis mengurangi kapasitas layanan. Akibatnya, siswa yang biasanya dijemput harus mencari alternatif transportasi lain, seperti diantar oleh orang tua,” ujarnya pada Minggu (9/2/2025).
Saat ini, Dishub Tulungagung mengoperasikan total 9 unit bus sekolah serta 1 kendaraan jenis Elf untuk menunjang mobilitas para pelajar. Namun, adanya kendala dalam sistem perawatan membuat perbaikan kendaraan membutuhkan waktu lebih lama.
“Kerusakan ini sudah terjadi sekitar dua minggu terakhir. Kami masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar proses perbaikan bisa segera diselesaikan,” tambah Bagus.
Sebagai langkah antisipasi, Dishub Tulungagung berencana menggandeng diler Isuzu sebagai produsen kendaraan untuk memastikan perawatan armada berjalan lebih optimal. “Kami sedang mengatur strategi pencairan anggaran agar bisa langsung bekerja sama dengan diler. Ada beberapa syarat administratif yang masih harus diselesaikan terkait pajak kendaraan,” jelasnya.
Untuk mendukung layanan transportasi sekolah, Dishub mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,3 miliar yang mencakup biaya operasional, bahan bakar, servis rutin, serta penggantian suku cadang. Selain itu, Dishub juga bekerja sama dengan 31 Mobil Penumpang Umum (MPU) yang sebelumnya memiliki trayek tetap, tetapi mengalami penurunan jumlah penumpang akibat meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi.
“Kami mengikat kontrak dengan MPU selama 9 bulan dalam setahun dengan nilai Rp 150.000 per hari. Mereka beroperasi selama 22 hari setiap bulan karena libur di akhir pekan. Dengan begitu, selain membantu transportasi siswa, pengemudi MPU juga tetap mendapatkan penghasilan tambahan,” papar Bagus.
Ia menegaskan bahwa meskipun ada penghematan anggaran di berbagai sektor, layanan angkutan sekolah tetap menjadi prioritas. “Kami berupaya memastikan bahwa operasional transportasi pelajar tidak terganggu, baik melalui bus sekolah maupun armada MPU yang telah bekerja sama dengan kami,” pungkasnya.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram