Thursday, April 10, 2025

IHSG Masih Tertekan, Analis Prediksi Tren Melemah Berlanjut Hingga Akhir Pekan

IHSG Masih Tertekan, Analis Prediksi Tren Melemah Berlanjut Hingga Akhir Pekan

  


Kediri, rakyatindonesia.com  – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu, 9 April 2025, masih menunjukkan tren pelemahan. Dibuka dengan koreksi, IHSG langsung merosot sebesar 17,60 poin atau setara 0,30 persen ke level 5.978,44. Kondisi ini mencerminkan tekanan jual yang masih mendominasi sentimen pasar.

Tak hanya IHSG, indeks LQ45 yang merupakan kumpulan 45 saham berkapitalisasi besar dan likuid juga mengalami penurunan. Indeks ini terkoreksi tipis sebesar 1,00 poin atau 0,15 persen ke posisi 666,77.

Menurut sejumlah analis pasar modal, tekanan jual yang tinggi menjadi pemicu utama pelemahan indeks. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sentimen global yang belum stabil, serta sikap investor yang masih cenderung wait and see menjelang rilis data ekonomi dalam negeri dan eksternal.

"Tekanan jual sejak pembukaan perdagangan mengakibatkan IHSG sempat terkoreksi hingga menyentuh posisi 5.996. Meski di beberapa momen IHSG mencoba menguat, namun kecenderungan melemah masih sangat kuat," jelas salah satu analis dari sekuritas lokal.

Ia menambahkan bahwa peluang penguatan tetap terbuka, namun terbatas pada kisaran 6.026 hingga 6.114, dengan potensi pelemahan ke level support di angka 5.880 dan resistance di 6.160.

Pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh aksi ambil untung (profit taking) dari investor setelah sebelumnya terjadi penguatan teknikal dalam waktu singkat. Ketidakpastian pasar global, termasuk fluktuasi harga komoditas dan sikap The Fed terhadap suku bunga, turut memberi tekanan pada pasar modal dalam negeri.

"Investor diharapkan tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih saham. Sektor defensif dan saham berfundamental kuat dapat menjadi pilihan aman di tengah kondisi seperti saat ini," ujar analis lainnya.

Sementara itu, para pelaku pasar juga menantikan arah kebijakan fiskal dari pemerintah dan perkembangan geopolitik internasional yang turut memengaruhi arus modal asing ke pasar saham Indonesia.

Dengan situasi yang masih fluktuatif, pelaku pasar diimbau untuk terus mencermati perkembangan terkini dan memanfaatkan momentum dengan strategi yang tepat.(RED.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved