Minggu, 25 Februari 2024

18 Hektare Padi di Lamongan Diserang Penyakit Potong Leher, Bulirnya Hampa

 18 Hektare Padi di Lamongan Diserang Penyakit Potong Leher, Bulirnya Hampa

 


Lamongan, rakyatindonesia.com - Hektaran tanaman padi di Lamongan terkena serangan penyakit potong leher (magnoporthe oryzae) di masa panen pertama ini. Serangan pada tanaman padi ini sudah terjadi sejak 15 hari terakhir sehingga petani terancam gagal panen.


Salah satu lahan pertanian di Lamongan yang terserang potong leher adalah tanaman padi yang ada di Desa Pangumbulanadi, Kecamatan Tikung. Setidaknya ada 3 hektare tanaman padi berusia 2 bulan di desa ini yang terserang penyakit potong leher yang diakibatkan jamur itu. Penyakit potong leher yang sudah terjadi sejak 15 hari terakhir ini membuat biji padi menjadi kering.


"Serangan penyakit potong leher ini terjadi karena kondisi cuaca yang tak menentu," kata salah seorang petani dari Desa Pangumbulanadi, Atim kepada wartawan, Sabtu (24/2/2024).


Atim mengatakan penyakit potong leher terjadi pada tanaman padi miliknya yang sudah berumur lebih kurang 2 bulan. Penyakit potong leher ini sendiri, menurut Atim, terjadi akibat cuaca yang tidak menentu sehingga membuat tanaman padi menjamur dan mengering.


"Usia padi sudah 2 bulan dan sebentar lagi mau panen tapi ternyata terkena potong leher," ujarnya.


Penyakit potong leher pada padi ini, ungkap Atim, membuat petani terancam merugi karena gagal panen. Atim menyebut, kerugian akibat penyakit potong leher ini ditaksir bisa mencapai puluhan juta Rupiah. Atim juga menyebut jika di desanya sendiri ada lebih kurang 3 hektare lahan padi yang terserang potong leher.


"Semoga pemerintah bisa memberikan bantuan berupa obat-obatan serta pupuk agar penyakit ini tidak semakin menyebar ke padi milik petani lainnya," harapnya.



Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Moch Wahyudi kepada wartawan menjelaskan laporan sementara sebagian lahan padi terkena serangan potong leher untuk masa panen pertama. Dari total 4.097,2 hektare tanaman padi, sekitar 18,6 hektare dilaporkan terjadi serangan potong leher.


"Serangan potong leher murni karena cuaca, ketika hujan lebat belakangan ini. Penyakit tersebut menyebabkan leher padi busuk dan patah. Sehingga, proses pengisian terganggu dan banyak terbentuk bulir padi yang hampa," jelasnya.


Wahyudi mengungkapkan, padi yang dilaporkan terserang potong leher menyebar di sejumlah kecamatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, tutur Wahyudi, adalah dengan penyemprotan obat khusus, sebelum pemasakan bulir.



"Kami imbau seluruh UPT agar melakukan pendampingan ke petani agar panen raya yang diprediksi terjadi awal Maret ini tidak ada kendala," pungkasnya.(red.w)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved